Meningkatkan kekebalan
Teh yang terbuat dari kulit buah delima dapat menunjukkan efek imunostimulan. Adanya polisakarida pada kulitnya dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh yang telah berkurang akibat kemoterapi. Selain itu, banyak polifenol dalam buah ini dapat melindungi tubuh dari berbagai patogen.
Memiliki sifat antikanker
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa quercetin dan asam ellagic pada teh delima memiliki sifat anti kanker yang dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker. Ini efektif melawan berbagai jenis kanker seperti karsinoma sel ginjal, kanker prostat, karsinoma paru, kanker serviks, kanker payudara dan bahkan mencegah metastasis kanker.
Mencegah Alzheimer
Teh delima menunjukkan sifat anti-neurodegeneratif. Punicalagin dan urolithin dalam teh dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Urolithin dapat membantu mencegah peradangan pada neuron sementara punicalagin mengurangi kerusakan memori yang disebabkan oleh peradangan.
Baik untuk kulit
Delima efektif melawan kerusakan kulit akibat sinar UV. Radiasi ultraviolet bertanggung jawab atas banyak masalah kulit seperti peradangan eritema, kanker kulit, dan penuaan dini.
Teh delima dapat membantu mengurangi efek kerusakan UV karena potensi antioksidannya yang kuat dan juga dapat menurunkan kerusakan DNA dan protein pada sel dan jaringan.
Mencegah penyakit tulang
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang ditandai dengan tulang yang lemah dan rapuh. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas antiinflamasi dan antioksidan teh delima dapat bermanfaat untuk osteoporosis. Hal ini dapat membantu mencegah keropos tulang dan mengurangi kerusakan tulang yang disebabkan oleh radikal bebas.
Baik untuk perawatan gigi
Masalah gigi bisa dikurangi dengan konsumsi teh delima. Menurut sebuah penelitian, buah delima secara signifikan mengurangi koloni bakteri plak gigi seperti lactobacilli dan streptococci.
Teh merah ini juga dapat membantu memperkuat gusi dan mengencangkan gigi yang lepas akibat penyakit gigi seperti periodontitis.