Mengingat biayanya mahal, tim memutuskan melakukan uji usap dengan random sample. Suatu kali, ada hasil tes yang menunjukkan positif. Akhirnya, Ernest mengajukan untuk mengadakan swab test terhadap 120-an kru dan pemain.
"Semahal dan seribet itu. Pusing bener produksi di tengah pandemi,” ujar dia.
Ernest mengatakan, jika kru dan pemain stres di lapangan, bisa saja karyanya menjadi tak maksimal. Karena itu, mereka tak berkompromi di urusan kreatif. Bahkan, dirinya rela disebut “mak-mak bawel” karena sering menegur orang yang tak patuh menjalankan protokol kesehatan di lokasi syuting.
“Aku harus jadi mak-mak bawel yang negor orang yang pakai masker di dagu. Hal-hal kayak gitu tantangan. Aku mending dikatain rewel daripada kenapa-napa,” kata Ernest.