REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat hari pernikahannya, setiap perempuan tentu ingin tampil cantik bagaikan seorang ratu. Tak jarang, calon pengantin melakukan perawatan wajah dan mencari make-up artist yang terbaik untuk hari pernikahannya.
Make-up artist Bubah Alfian menyarankan calon pengantin untuk menyetop penggunaan obat-obatan kulit dari dokter sepekan sebelumnya. Lalu, gunakan sheet mask sesuai jenis kulit selama sepekan tersebut.
Ketika hari H pernikahan, pastikan wajah dibersihkan sebelum dirias. Setelah itu, pakai masker lembaran baru aplikasikan riasan wajahnya.
"Make-up akan lebih menempel, lebih mangling, lebih bagus," ujar Bubah.
Menurut Bubah, permasalahan kulit perempuan Indonesia berbeda-beda. Ada yang berjerawat, ada yang kulitnya kusam.
Sementara itu, kulit kering, beruntusan, dan mengelupas akan menjadi tantangan bagi perias pengantin. Karena itu, calon mempelai wanita harus mengatasinya dengan sheet mask selama sepekan pemakaian.
“Pakai sheet mask, langsung instan lembap," ujarnya.
Menurut Bubah, akan susah mengaplikasikan complexion dan concelear pada kulit yang kering. Sementara itu, setelah memakai sheet mask, kulit otomatis menjadi lembap dan riasan wajah akan menempel dengan lebih baik dan tahan lama.
Menurut Bubah, kalau kulit calon mempelai wanita sudah bagus, tidak perlu complexion berlebihan. Cukup fokus di mata. Pemakaian foundation juga berkurang.
Bubah mengaku, setiap wajah yang dirias pasti ada tantangannya. Seorang make-up artist tidak hanya dituntut untuk bisa membuat riasan wajah dan alis yang rapi, tapi juga mengenal karakter klien.
Bubah mengatakan, dia harus menyesuaikan riasan dengan kepribadian klien. Sebagai seorang make-up artist, ia harus membuat klien bahagia dan percaya diri dengan riasan yang diaplikasikan.
“Make-up-nya harus sesuai sama karakter mereka, sehingga auranya keluar dan mereka juga percaya diri serta kulitnya terjaga kebersihan dan kesehatannya,” tutur Bubah.