Jumat 25 Dec 2020 05:03 WIB

67 Persen Masyarakat Alami Depresi Selama Pandemi Covid-19

Stres di masa pandemi bisa dipicu salah satunya karena banyak membaca informasi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Stres bisa membuat orang malas bergerak hingga menyikat gigi (Foto: ilustrasi bad mood)
Foto:

Penyebab depresi, kata dia, di pengaruhi oleh empat faktor. Yakni, biologis, psikologis, dan spiritual. Secara psikologis, faktor sosial akan mempengaruhi terutama terkait pola asuh. Begitu juga, faktor spiritual berpengaruh terutama pada pemahaman nilai-nilai religi.

"Reaksi tubuh terhadap stres ada reaksi fisik dan pskologis. Psikosomatik juga. Kayak Baper, gampang marah, susah tidur hati-hati gejala depresi," katanya.

Agung menjelaskan, ada 10 gejala psikosomatik tersering pada pasien depresi dan cemas. Yakni, jantung berdebar-debar, perasaan tidak nyaman atau nyeri lambung, kelelahan atau merasa kurang tenaga, nyeri dan rasa tegang di leher dan bahu, sering merasa pusing, kelelahan walaupun tidak sedang bekerja, kembung dan merasa banyak gas di lambung, rasa nyeri di dada atau sekitar jantung, rasa gemetar,  dan ada suara berdengung di telinga atau kepala.

"Gangguan kecemasan, ketakutan berlebihan, susah tidur atau insomania itu juga salah satu gejalanya," katanya.

Menghadapi stres saat pandemi, kata dia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Yakni, membatasi informasi, relaksasi, manajemen aktivitas dengan membuat jadwal, terhubung dengan sekitar, berbicara tentang perasaan anda pada orang yang dipercaya.

"Hubungi layanan kesehatan kalau mulai merasakan stres dan gunakan aplikasi," katanya.

Untuk Muslim, kata dia, agar terhindar dari stres bisa melakukan berbagai kegiatan ibadah. Misalnya, mengikuti pengajian, membaca Alquran, shalat dan lain-lain. Selain itu, bisa melakukan yoga di rumah, kegiatan-kegiatan bersifat alami, melakukan time management dan mendengarkan musik.

"Untuk mengelola stres harus bisa memanage kegiatan dengan baik," katanya.

Menjaga kesehatan jiwa di tengah pandemi, kata dia, sangat penting dilakukan. Karena, stres mempengaruhi kesehatan dan imunitas tubuh. 

"Kalau stres akan menyebabkan imun abnormal. Ini membuat daya tahan tubuh turun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement