REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah bintang rock dan pentolan grup musik populer Van Halen, Edward Lodewijk Van Halen, dilaporkan telah dikremasi dan abunya akan dikirim ke putranya, Wolf. Eddie meninggal pada awal Oktober lalu akibat penyakit kanker yang dideritanya.
Eddie dikremasi 22 hari setelah kematiannya, menurut sertifikat kematian yang diperoleh TMZ. Media tersebut melaporkan bahwa keinginan terakhir gitaris legendaris itu adalah agar abu jenazahnya disebar di Samudra Pasifik, dekat kampung halamannya di Malibu, California.
Belum ada informasi apakah Wolf telah memenuhi keinginan tersebut, tetapi TMZ melaporkan bahwa dia kemungkinan akan melakukannya. Dikutip dari Fox News, Senin (14/12), Eddie didiagnosis kanker paru stadium empat pada akhir 2017, dan dokter mengatakan kalau usianya tak lebih dari enam pekan.
— Wolf Van Halen (@WolfVanHalen) October 6, 2020
Eddie memutuskan untuk melawan penyakitnya dan berangkat ke Jerman untuk pengobatan. Ia mampu bertahan hingga tiga tahun sebelum tutup usia di Santa Monica, pada Selasa (6/10).
"Saya tidak percaya saya harus menulis ini, tetapi ayah saya, Edward Lodewijk Van Halen, telah kehilangan perjuangannya yang panjang dan sulit melawan kanker pagi ini," tulisnya di Twitter.
"Dia adalah ayah terbaik yang pernah saya minta. Setiap momen yang saya bagikan dengannya di atas panggung dan di luar panggung adalah sebuah hadiah. Hati saya hancur dan saya pikir saya tidak akan pernah pulih sepenuhnya dari kehilangan ini," sambungnya.
Wolf cukup blak-blakkan saat menceritakan kesedihan yang dialami sejak kematian ayahnya. Pada November, saat menghadiri wawancara dengan Howard Stern dalam acara SiriusXM, Wolf membeberkan fakta bahwa dia tidak begitu memerhatikan ayahnya dengan baik. Di lain sisi, dia bersyukur atas sisa waktu yang dapat dimanfaatkan bersama sang ayah.
Sebelum wawancara itu, Wolf juga berbicara di media sosial, membagikan foto hitam-putih dirinya dan ayahnya tersenyum lengkap dengan pesan menyentuh di bawahnya.
"Satu bulan, tidak sedetikpun berlalu tanpa kau berada dalam pikiranku. Aku rindu berbincang denganmu, aku rindu tertawa bersamamu, aku rindu mendengarkan musik denganmu, membuat musik bersama, aku rindu segalanya. Aku sangat mencintaimu, Pop. Sungguh sulit berada di sini tanpamu."