REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas tertawa mungkin dianggap sepele. Namun, tertawa sebagai respons terhadap kejadian lucu, sebenarnya membutuhkan banyak usaha. Tertawa mengaktifkan banyak area di otak, termasuk bagian yang mengontrol motorik, emosional, kognitif, hingga pemrosesan sosial.
Para peneliti mengungkapkan, kekuatan tertawa bermanfaat meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Janet M Gibson, Profesor Psikologi Kognitif, Grinnell College, mengungkapkan beberapa manfaat tertawa bagi kesehatan, dilansir di Science Alert, Senin (7/12).
Manfaat fisik
Sejak bayi, kemampuan tersenyum atau tertawa bisa membantu mengembangkan otot dan kekuatan tubuh bagian atas. Tertawa tidak hanya sekedar bernapas, ini bergantung pada kombinasi kompleks otot wajah, sering kali melibatkan gerakan mata, kepala, dan bahu.
Tertawa bisa mengaktifkan banyak wilayah di otak, seperti korteks motorik yang mengontrol otot. Kemudian, membantu memahami konteks. Dengan mengaktifkan jalur saraf emosi seperti kegembiraan, tertawa dapat meningkatkan suasana hati dan membuat respons fisik dan emosional Anda terhadap stres menjadi kurang intens.
Misalnya, tertawa dapat membantu mengontrol tingkat neurotransmitter serotonin di otak, serupa dengan yang dilakukan antidepresan. Dengan meminimalkan respons otak terhadap ancaman, ini membatasi pelepasan neurotransmiter dan hormon seperti kortisol yang dapat merusak sistem kardiovaskular, metabolisme, dan kekebalan Anda dari waktu ke waktu. Tertawa seperti penawar stres, yang melemahkan sistem ini dan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit.
Manfaat kognitif
Selera humor yang baik dan tawa bergantung pada ukuran kecerdasan sosial dan sumber daya memori yang memadai. Tertawa biasanya muncul karena mengenali ketidaksesuaian atau absurditas suatu situasi. Untuk mendapatkan lelucon atau situasi lucu, orang harus bisa melihat sisi yang lebih ringan.
Manfaat sosial
Banyak keterampilan kognitif dan sosial yang mendorong orang tertawa.Tertawa menciptakan ikatan dan meningkatkan kedekatan dengan orang lain. Ahli bahasa menyebutkan, tertawa kecil juga mendukung peran sosial seseorang.
Sejak awal kehidupan, tawa bayi , misalnya, merupakan tanda kesenangan eksternal yang membantu memperkuat ikatan dengan pengasuh atau orang tuanya. Dengan berlatih sedikit tertawa setiap hari, orang dapat meningkatkan keterampilan sosial.
Manfaat mental
Tertawa menghasilkan emosi positif yang mengarah pada perkembangan suasana hati positif. Perasaan seperti terhibur atau merasa bahagia dapat membawa ketahanan dan meningkatkan pemikiran kreatif.
Para peneliti menemukan bahwa emosi positif yang dibangun dengan humor dan tawa berkorelasi dengan penghargaan seseorang terhadap makna hidup. Hal ini juga membantu orang dewasa yang lebih tua untuk memahami kesulitan yang mereka hadapi selama hidup.