Jumat 11 Jun 2021 02:17 WIB

Terlalu Banyak Tertawa Bisa Picu Penyakit?

Terlalu banyak tertawa tak berdampak baik bagi sebagian orang dengan kondisi medis

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Wanita tertawa (ilustrasi)
Foto: Google
Wanita tertawa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tertawa diyakini bisa memberi manfaat bagi kesehatan mulai dari menghilangkan stress, meningkatkan suasana hati hingga membakar kalori dan mengencangkan perut. Namun ternyata, terlalu banyak tertawa tidak berdampak baik bagi sebagian orang dengan kondisi medis tertentu.

Dilansir dari Health Digest, Kamis (10/6), dikatakan bahwa terlalu banyak tertawa bisa menyebabkan perubahan tekanan darah yang bisa menjadi masalah bagi mereka penderita hernia atau masalah jantung.

Tertawa juga bisa berbahaya bagi penderita asma, karena serangan asma bisa disebabkan oleh tertawa. Biasanya, tertawa bisa menyebabkan gejala asma ringan, tetapi tak sedikit orang yang mengalami serangan asma parah gara-gara terlalu banyak tertawa.

Tak hanya itu, sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa tertawa yang intens dapat menyebabkan aritmia: suatu kondisi di mana jantung berdetak tidak teratur. Biasanya aritmia diikuti dengan pingsan, sakit kepala, inkontinensia dan dislokasi rahang.

Menurut para ahli di Healthline, tertawa terlalu banyak juga dapat menimbulkan risiko aneurisma otak yang sangat berbahaya jika pecah. Hal ini menyebabkan penumpukan tekanan di tengkorak yang dapat menghalangi oksigen masuk ke otak.

Lalu apa tanda jika tertawa telah mempengaruhi kesehatan? Jawabannya, ketika Anda mengalami sakit kepala, kesulitan bernapas, kebingungan atau pingsan akibat tertawa. Jika itu terjadi, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Namun demikian, bagi orang yang sehat, tertawa memberikan banyak manfaat baik secara mental maupun fisik. Bagi yang memiliki kondisi medis tertentu seperti yang disebutkan di atas, tidak apa juga untuk sesekali tertawa, asal jangan terlalu intens dan terlalu terbahak-bahak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement