Selasa 19 May 2020 19:13 WIB

Boim Lebon Berbagi Tips untuk Penulis Pemula

Boim Lebon menjadi narasumber Bincang Buku Online di akun Instagram @bukurepublika.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Bincang Buku Online di akun Instagram @bukurepublika menghadirkan Boim Lebon yang berbagi kiat menulis buku.
Foto: Instagram
Bincang Buku Online di akun Instagram @bukurepublika menghadirkan Boim Lebon yang berbagi kiat menulis buku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis kenamaan Boim Lebon membagikan kiat bagi para penulis pemula yang ingin atau sedang dalam proses berkarya. Pengarang buku sketsa dan komik bergizi Haji Boim itu menyampaikan, hal terpenting adalah terus menulis dan tidak pernah kapok mencoba.

"Tuliskan sesuatu yang disukai, cari tema-tema yang dirasa mudah menuangkannya. Tema ringan dan sederhana yang dikuasai dan dicintai," kata Boim saat menjadi narasumber Bincang Buku Online di akun Instagram @bukurepublika, Selasa (19/5).

Baca Juga

Menurut Boim, saat berkarya, tidak perlu terlampau pesimistis atau khawatir karya tidak akan memiliki media publikasi yang sesuai. Asah dulu kemampuan menulis, baru berikhtiar memublikasikan atau menerbitkannya di berbagai media.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Penerbit Buku Islam dan Umum (@bukurepublika) on

Penulis serial novel Lupus bersama Hilman Hariwijaya itu mengatakan, setiap pengarang pasti pernah mengalami penolakan saat akan menerbitkan karya. Boim menyebut itu adalah hal biasa, harus tetap ulet mencoba dan tidak pantang menyerah.

Salah satu kebiasaan yang dia dapati dari penulis pemula adalah kebuntuan saat mulai menuangkan gagasan. Cara menyiasatinya, buat kerangka karangan sebelum mengeksekusi karya. Plot sederhana itu cukup diperlukan supaya ide awal tidak menyebar ke mana-mana.

Nantinya, jika sudah memiliki 'jam terbang tinggi', bisa saja seorang penulis tidak membutuhkan kerangka tersebut. Namun, Boim hanya mendapati kemampuan menulis tanpa kerangka itu pada segelintir orang. Artinya, plot awal adalah komponen yang krusial.

Ketika sudah merancang tokoh dalam cerita, bagaimana konfliknya, serta ujung penyelesaiannya, akan memudahkan saat menjabarkan tulisan. Berbeda halnya jika cerita masih ada di awang-awang karena akan menghabiskan energi penulis.

Imajinasi dan daya khayal juga cukup berdampak pada tulisan. Karakter seperti apapun bisa hadir dalam cerita, berkat imajinasi penulis yang dibiarkan bebas. Penulis pemula bisa juga belajar dan terilhami dari karakter yang sudah ada sebelumnya.

"Manfaatkan semua fasilitas yang ada untuk mencari referensi dalam menulis. Kalau mau riset dari Google boleh saja karena itu fasilitas yang ada di zaman sekarang. Tapi saya sarankan membaca juga buku fisik," ungkap Boim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement