Sabtu 21 Dec 2019 15:51 WIB

Kebiasaan Nonton TV Tingkatkan Risiko Obesitas Anak

Anak yang habiskan lebih banyak waktu di depan TV, lebih berisiko alami obesitas.

Rep: Mgrol127/ Red: Didi Purwadi
Kurang tidur dapat membuat anak berisiko mengalami obesitas.
Foto: newsmild.com
Kurang tidur dapat membuat anak berisiko mengalami obesitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti telah menganalisis lima gaya hidup anak-anak dan menghubungkannya pada risiko obesitas yang lebih tinggi. Mereka menemukan, menonton TV merupakan hubungan yang paling kuat. Peneliti juga mengukur waktu yang dihabiskan anak-anak untuk membaca, menggambar, serta bermain puzzle.

Para ilmuwan, termasuk yang dari Institut Kesehatan Global Barcelona (ISGlobal) di Spanyol, menggunakan data dari 1.480 anak yang terdaftar dalam kelompok kelahiran Proyek Lingkungan dan Anak-anak INMA. Yaitu, sebuah jaringan penelitian Spanyol yang mempelajari pengaruh polutan selama kehamilan dan efeknya pada anak-anak.

Mereka menganalisis lima kebiasaan gaya hidup seperti aktivitas fisik, waktu tidur, waktu menonton televisi, konsumsi makanan nabati, dan konsumsi makanan ultra-olahan. Para peneliti juga meminta orang tua untuk mengisi berbagai kuesioner tentang kebiasaan gaya hidup anak-anak mereka pada usia empat tahun.

Dalam penelitian tersebut, mereka juga mengukur indeks massa tubuh (BMI) anak-anak, lingkar pinggang, dan tekanan darah pada usia empat dan tujuh tahun. Hasilnya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatric Obesity ini mencatat bahwa anak-anak yang kurang aktif dan menghabiskan lebih banyak waktu di depan televisi pada usia empat tahun itu berisiko lebih besar mengalami obesitas, kegemukan, dan sindrom metabolik di usia tujuh tahun.

Para peneliti juga mengukur waktu yang dihabiskan oleh anak-anak dalam kegiatan lainnya seperti membaca, menggambar, dan mengerjakan puzzle. Namun, kata mereka, kegiatan ini tidak terkait dengan obesitas atau kelebihan berat badan.

"Ketika anak-anak menonton televisi, mereka melihat sejumlah besar iklan untuk makanan yang tidak sehat," kata Dora Romaguera, co-leader studi dari ISGlobal, seperti dikutip indianexpress. "Ini dapat mendorong mereka mengkonsumsi produk-produk semacam ini," lanjut Romaguera.

Makanan ultra-olahan, seperti kue kering, minuman manis dan produk olahan biji-bijian mengandung tinggi gula, garam dan lemak jenuh serta rendah nilai gizinya. Mereka mengatakan asupan tinggi produk tersebut pada usia empat tahun dikaitkan dengan BMI yang lebih tinggi pada usia tujuh tahun.

Menurut penelitian, menonton televisi akan menghambat aktivitas fisik dan mengganggu waktu tidur anak Anda. Padahal waktu tidur yang cukup pada anak usia dini, sangat penting untuk mengontrol berat badan di kemudian hari.

Berdasarkan studi sebelumnya, mereka mengatakan 45 persen anak-anak tidak tidur dengan jumlah jam yang disarankan per malam. Sementara, kata para penliti, waktu tidur yang lebih pendek tersebut juga dikaitkan dengan obesitas.

"Mengidentifikasi kebiasaan yang terkait dengan obesitas pada anak, dapat membantu kita menentukan strategi pencegahan terhadap kondisi lain, seperti penyakit kardiovaskular dan metabolisme mereka saat dewasa nanti," kata Rowaedh A. Bawaked, penulis utama studi dari Rumah Sakit del Institut Penelitian Medis Mar di Spanyol.

Para peneliti mengatakan, kesehatan orang dewasa yang baik tergantung pada pembentukan kebiasaan gaya hidup sehat selama masa kanak-kanak seperti waktu menonton televisi yang terbatas, aktivitas fisik ekstrakurikuler, cukup tidur, makan banyak sayuran, dan menghindari makanan ultra-olahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement