REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Anggota boyband Super Junior, Choi Siwon, meminta maaf kepada para penggemarnya dari Cina yang geram atas tindakan yang dilakukannya. Pada 24 November lalu, ia diketahui menyukai sebuah cicitan di jejaring sosial Twitter mengenai demonstrasi yang terjadi di Hong Kong.
“Saya melihat apa yang terjadi di Twitter dan menyebabkan sejumlah masalah. Atas tindakan saya, saya menyampaikan harapan agar kekerasan dan kekacauan akan berakhir dengan damai. Perilaku ini menyebabkan banyak kontroversi dan membuat orang kecewa, saya meminta maaf yang paling tulus kepada semua orang,” ujar Siwon dilansir CNA Lifestyle, Rabu (27/11).
Siwon terlihat menyukai cicitan dari Korean News yang berisi link sebuah wawancara dengan Chow Pak-kwan, salah satu peserta demonstrasi Hong Kong yang tertembak dan terluka oleh polisi pada 11 November. Hal itu seketika menimbulkan kemarahan dari para penggemar dari Cina, yang membagikan tangkapan layar yang memperlihatkan aktivitas yang dilakukan pria berusia umur 33 tahun itu di Twitter.
Para penggemar asal Cina mengungkapkan ketidaksenangannya dan kekecewaan mereka di situs media sosial Weibo, di mana Siwon memiliki 16 juta pengikut. Terdapat beberapa komentar yang juga mengatakan bahwa tampaknya pria kelahiran 7 April 1986 ini mendukung kemerdekaan Hong Kong, bahkan ada sejumlah akun yang menuliskan permintaan agar ia tidak lagi menjadi bagian dari Super Junior.
Fan group dari Super Junior yang dikenal sebagai ELF juga menyatakan bahwa mereka akan memboikot partisipasi Siwon dalam konser boyband tersebut Januari mendatang di Makau. Demikian juga dengan kegiatan lainnya yang berlokasi di wilayah Cina daratan.
Sebuah forum penggemar yang didedikasikan untuk Siwon dengann lebih dari 90 ribu pengikut juga telah mengumumkan keputusan menutup forumnya. Selain meminta maaf, Siwon pun membatalkan pemberian like pada cicitan itu.