Rabu 25 Sep 2019 06:44 WIB

Minum Teh Terlalu Panas Tingkatkan Risiko Kanker

Kanker kerongkongan salah satu penyebab paling umum kematian di seluruh dunia.

Teh panas
Foto: pixabay
Teh panas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang gemar menikmati teh dalam keadaan panas, terutama saat suhu udara sangat dingin. Namun, menurut studi dalam International Journal of Cancer, mengonsumsi teh yang terlalu panas bisa meningkatkan risiko terkena kanker kerongkongan.

Seperti dilansir Indian Express, Selasa (24/9), untuk sampai pada temuan itu, para peneliti mengamati 50.045 orang berusia 40- 75 tahun di Golestan, Iran untuk periode rata-rata 10,1 tahun. Penelitian ini dilakukan antara 2004 dan 2017.

Baca Juga

Suhu teh yang diminum peserta, dibagi menjadi dua kategori: sangat panas (60 derajat Celsius ke atas) dan suam-suam kuku (di bawah 60 Celsius). Hasilnya, mereka yang minum 700 ml atau lebih teh sangat panas setiap hari, berpeluang 90 persen lebih tinggi terkena kanker esofagus, dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi kurang dari 700 ml teh suam-suam kuku.

Studi ini juga mempertimbangkan waktu menuangkan teh sebelum meminumnya yakni dalam skala dua-enam menit. Kanker kerongkongan biasanya dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan. Kanker ini disebut sebagai salah satu penyebab paling umum kematian di seluruh dunia.

Gejalanya meliputi penurunan berat badan, nyeri dada, kesulitan menelan, gangguan pencernaan, mulas, batuk dan suara serak. Selain studi yang disebutkan di atas, mungkin ada banyak faktor risiko lain seperti merokok, tidak makan cukup buah dan sayuran, konsumsi alkohol, refluks empedu dan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement