Selasa 03 Sep 2019 14:45 WIB

Pria Juga Bisa Menderita Migrain

Ada sejumlah hal yang bisa memicu migrain pada pria.

Rep: Febryan A/ Red: Reiny Dwinanda
Pria terserang migrain.
Foto: Republika/Prayogi
Pria terserang migrain.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Migrain atau sakit kepala sebelah memang lebih banyak melanda perempuan. Namun ternyata, sekitar sembilan persen pria juga terusik oleh migrain.

Konsultan kesehatan dari MedExpress Enterprise, Dr Clare Morrison, menyebutkan bahwa migrain pada pria cendrung mengakibatkan masalah jantung, gigi dan juga strok. Sebab, pria cendrung terlambat mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat karena keengganan mereka untuk mencari bantuan tenaga medis profesional atas keluhan yang dialaminya.

Baca Juga

Jika Anda pria yang sering merasakan nyeri berdenyut pada satu sisi kepala, penjelasan dari Dr Clare seperti dikutip laman Net Doctor berikut bisa menjadi panduan untuk mengenali gangguan tersebut:

Intensitas migrain pada pria

Intensitas rasa sakit akibat migrain pada pria cendrung lebih rendah daripada wanita. Jika menggunakan indikator angka 1-10, maka intensitas pada pria berada di angka lima, sedangkan wanita rata-rata di angka enam.

Sejumlah pakar menyakini hal itu disebabkan esterogen, terutama pada masa menstruasi. Migrain pada pria juga jarang muncul dibandingkan wanita. Rata-rata pria hanya enam kali dalam sebulan, sedangkan wanita sebanyak tujuh kali.

Risiko masalah jantung pada pria

Pria dewasa penderita migrain lebih berisiko mengalami masalah pada jantung daripada pria yang tidak menderita migrain. Risikonya bahkan mencapai 42 persen lebih tinggi.

Selain itu, pria penderita migrain juga lebih berisiko menderita aunerysm atau pembengkakan pada pembuluh darah, biasanya terjadi pada pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju otak dan bagian tubuh lainnya. Tak hanya itu, pria pendidap migrain juga cendrung menderita diabetes dan tekanan darah tinggi.

Olahraga dan hubungan intim bisa jadi oemicu

Migrain pada pria cendrung diakibatkan oleh aktivitas fisik, seperti saat berolahraga atau melakukan hubungan intim. Mereka bisa merasakan sakit pada bagian rahang, leher dan kepala yang merupakan gejela praorgasme.

Gejala migrain juga sering muncul pada pria yang menekuni olahraga yang menuntut kontak fisik secara keras, seperti rugbi. Hasli penilitian tahun 2005 menyebut bahwa altet yang mengalami gegar otak jauh lebih berisiko mengidap migrain.

Lebih sering daripada disfungsi ereksi

Pria berusia 40 tahun ke atas lebih banyak menderita migrain daripada disfungsi ereksi. Pria biasanya mengalami disfungsi erekasi pada rentang usia 20-40 tahun, sedangkan migrain bisa menyerang pria berusia 18 tahun.

Alkohol jadi pemicu

Meminum alkholol memang sama-sama menyebabkan sakit kepala pada pria maupun wanita, tapi potensi sakit kepala lebih tinggi pada pria seiring konsumsi alkoholnya yang juga tinggi. Menariknya, perubahan cuaca yang bisa menjadi pemicu migrain pada wanita, tapi tidak terlalu berpengaruh pada pria.

Kaitannya dengan PTSD

Penelitan menunjukkan bahwa anggota militer pria cendrung menderita migrain disebabkan PTSD atau gangguan stres pascatrauma. Sebab, stres secara fisik maupun psikologis dapat menjadi pemicu migrain.

Sebauh penilitan menunjukkan, dari 2.200 tentara yang kembali ke rumahnya purnatugas, sekitar 19 persennya menderita migrain. Biasanya migrain muncul saat mereka bertugas hingga tiga bulan sesudahnya.

Sejumlah hal di atas, menurut Clare, menunjukkan adanya perbedaan penyebab migrain pada pria dan wanita. Ia pun menyarankan agar cara mengatasinya juga dibedakan, bahkan berbeda pada setiap pria yang memilki intenistas berbeda. Meski demikian, secara umum, ia menyarankan agar para pria untuk mengubah gaya hidupnya, seperti dengan tidak minum alkolhol, mengatur jam kerja, dan tentunya mencari pengobatan yang tepat dari tenaga medis profesional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement