REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Protein merupakan molekul kompleks dan besar yang memainkan banyak peran penting di dalam tubuh. Beberapa fungsi protein di dalam tubuh adalah untuk membentuk jaringan dan otot, produksi hormon, serta menunjang fungsi imun tubuh.
Protein bisa didapatkan dari beragam jenis makanan. Beberapa sumber terbaik protein adalah daging dan produk susu. Daging dan produk susu merupakan sumber protein komplit karena keduanya mampu menyediakan setiap asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
Selain melalui daging dan produk susu, protein juga bisa didapatkan melalui minuman shake. Shake protein umumnya terbuat dari bubuk protein yang memiliki beragam bentuk. Bentuk bubuk protein paling populer saat ini adalah protein kasein, whey, dan kedelai.
Sumber protein terbaik tetaplah dari makanan asli seperti daging tak berlemak. Akan tetapi dalam kondisi tertentu, protein shake dapat dipertimbangkan sebagai alternatif.
"Dalam beberapa kondisi, protein shake bisa dipertimbangkan sebagai alternatif yang baik," ungkap Kepala Ahli Gizi Fortis Hospital Rinki Kumari, seperti dilansir Indian Express.
Salah satu nilai tambah dari protein shake adalah cara penyajian yang sederhana dan cepat. Meski tak membutuhkan persiapan rumit, sajian protein shake dapat memberi asupan protein komplit yang berkualitas tinggi. Oleh karena itu, protein shake dapat menjadi alternatif bagi orang-orang yang sibuk dan tak memiliki banyak waktu.
Selain itu, protein shake memiliki kandungan protein yang cukup tinggi. Sekitar 30 gram bubuk whey misalnya, mengandung sebanyak 21-27 gram protein. Jumlah tersebut setara dengan protein yang terdapat dalam 4 ons daging dada ayam, atau 250 gram yogurt Greek tanpa lemak.
Hanya saja, protein shake yang kaya akan protein cenderung tidak memiliki banyak nutrisi lain yang juga dibutuhkan tubuh. Sebagai contoh, daging, ikan, maupun produk susu dan gandum tak hanya kaya akan protein tetapi juga mengandung vitamin, mineral, karbohidrat, dan lemak sehat. Nutrisi-nutrisi seperti ini yang mungkin tidak banyak ditemukan pada bubuk protein.
Terlepas dari sumber protein yang dipilih, kebutuhan harian protein harus tercukupi dengan baik. Orang-orang yang memiliki aktivitas sangat aktif umumnya membutuhkan asupan protein sebanyak 1-1,5 gram protein per kilogram berat badan.
Meski protein memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi tubuh, kelebihan asupan protein juga tidak baik. Kelebihan protein yang masuk ke dalam tubuh bisa disimpan menjadi lemak dan dapat memicu kenaikan berat badan.
"Kelebihan nutrisi appaun dapat tersimpan menjadi lemak dan menyebabkan kenaikan berat badan yang tak diinginkan," tutur Kumari.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah membatasi konsumsi bubuk protein ketika tubuh membutuhkan asupan protein yang cepat, misalnya setelah berolahraga. Setelah olahraga, sebaiknya hanya konsumsi protein yang berasal dari makanan. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah menjaga keseimbangan jumlah dan gizi dari asupan makanan.