REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sering kali minuman kaleng bersoda dianggap tidak sehat. Kemudian para pelaku diet menggantinya dengan minuman lain, seperti jus atau smoothie. Namun ternyata, minuman yang dianggap sehat tersebut bisa menambah berat badan.
Dilansir melalui NBC News, minuman yang dianggap sebagai pengganti soda justru mempunyai kalori cukup besar. "Minuman itu mengandung kalori," ujar Ahli Medis Perawatan Primer dari Mercy Medical Center Baltimore, Maryland, Susan Besser M.D.
Besser mengungkapkan, orang-orang yang sedang menjalankan diet sering kali mengganti makanan dengan bentuk minuman sehat. Mereka berpikir hal tersebut lebih sehat dan bisa menurunkan kalori.
Namun ternyata tidak demikian. Berikut beberapa jenis minuman yang justru bisa menambah berat badan:
1. Jus Buah Kemasan
Jus apel, carnberry, atau jeruk memang sehat. Namun kalori dari buah-buahan itu sebagian besar berasal dari gula. "Sebagian besar pelaku diet tahu bahwa soda itu buruk, mereka berpikir bisa diganti dengan jus buah," kata Besser. Padahal, ada kalori cukup besar yang dikandung minuman sehat itu.
Besser menjelaskan, dalam segelas jus jeruk seberat 8 ons mengandung 110 kalori. Sementara, satu kaleng minuman soda seberat 12 ons mengandung 140 kalori. Ternyata, tidak ada penghematan kalori apabila memilih di antara keduanya.
Bahkan, berdasarkan studi dari The American Journal of Clinical Nutrition, minuman mengandung gula justru berpengaruh besar terhadap kenaikan berat badan.
2. Protein dan Minuman Energi
Minuman yang mengandung protein atau protein shake rata-rata memiliki 200 kalori. Biasanya, para pelaku diet mengonsumsinya sebagai pengganti makanan. Hal ini baik untuk membatasi kalori. "Tapi banyak yang makan dan juga mengonsumsi minuman protein, ini keliru," kata Besser.
Agar tidak terjadi konsumsi kalori berlebihan sebaiknya bisa mengontrol makanan yang dikonsumsi. Perhatikan kalori yang diminum, dan jangan lupa membaca label. Sesuaikan asupan untuk mengakomodasi kalori.
3. Cairan Berbahan Alkohol
Minuman mengandung alkohol mengandung kalori cukup tinggi dari yang dibayangkan. Misalnya, segelas anggur yang dinilai baik untuk jantung, dengan berat 5 ons mengandung sekitar 120 kalori.
"Alkohol dipakai untuk menambah makanan saja, bukan mengganti," lanjut Besser. Alkohol biasanya ditambahkan pada makanan. Atau bisa pula menjadi campuran manis pada koktail dan minuman dingin.
4. Minuman Diet
Minuman berlabel Diet Coke atau sejenisnya umumnya memang rendah kalori. Namun saat mengonsumsinya bisa menyebabkan sabotase makanan secara tidak langsung. "Seseorang mungkin berpikir dengan mengonsumsi minuman diet akan menghemat kalori," jelas Besser.
Mengonsumsi minuman diet coke mungkin bisa menyebabkan perut kenyang. Namun minuman tersebut tidak mengandung nutrisi. Tidak hanya itu, hormon yang berkontribusi untuk makanan tidak dimatikan sehingga ketika lapar justru akan merasakan kelaparan yang cukup parah.
Sebuah studi dari Universitas Yale mengungkapkan ketika rasa manis dan kalori tidak sejalan maka metabolisme tubuh akan kacau. Kalori tidak bisa memicu metabolisme tubuh. Hal tersebut membuat kerja otak akan membaca bahwa badan belum mengonsumsi cukup kalori, padahal sudah terpenuhi.