Jumat 14 Jun 2019 13:02 WIB

Jessica Biel Jelaskan Sikapnya yang Dituduh Anti Vaksinasi

Jessica Biel memperjuangkan hak kesehatan semua anak, divaksin atau tidak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Jessica Biel
Foto: EPA
Jessica Biel

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Aktris Jessica Biel belakangan lebih sering berbicara dan mengkritisi tentang kebijakan vaksin di negara bagian California. Istri dari penyanyi Justin Timberlake itu mengaku tidak anti vaksinasi, akan tetapi memperjuangkan keyakinan medis para orang tua maupun dokter untuk pasien dalam hal ini anak-anak.

Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai vaksin saat ini, menurut dia akan sangat mengekang para orang tua jika disahkan nantinya. Sedangkan kondisi anak dan orang tua bisa saja berbeda. Artinya, tidak perlu dipaksa semua anak agar mengikuti vaksin.

Baca Juga

Meski begitu, dia menegaskan bukan orang yang anti vaksinasi. Dia bertemu anggota parlemen saat agenda peninjauan RUU yang ditentang para pendukung anti-vaksin.

Dalam upayanya, Biel juga bergabung dengan Robert F. Kennedy, putra Robert F. Kennedy dan keponakan Presiden John F. Kennedy yang merupakan pendiri organisasi pertahanan anti-vaksinasi Children's Health, pelopor kampanye dan petisi soal anak tidak boleh divaksinasi.

"Tolong ucapkan terima kasih kepada @jessicabiel yang pemberani untuk hari yang sibuk dan produktif di Gedung Negara Bagian California," tulis Kennedy Jr di akun Instagram-nya, dilansir laman USA Today, Jumat (14/6).

Dia mengunggah serangkaian foto dirinya dan Biel di istana negara. Biel juga turut mengunggah dokumentasi kegiatannya di media sosial.

Menyusul kritik terhadap penampilanya, aktris berusia 37 tahun itu mengunggah sebuah klarifikasi melalui akun Instagram. Dia menjelaskan sikapnya mengenai vaksin dan menulis, "Saya tidak menentang vaksinasi, saya mendukung anak-anak mendapatkan vaksinasi dan saya juga mendukung keluarga yang memiliki hak untuk membuat keputusan medis terdidik untuk anak-anak mereka bersama dokter mereka," tulisnya.

Biel menulis bahwa dia melobi RUU itu dengan alasan kepedulian. Ia hanya tidak ingin sebuah kebijakan bisa menimbulkan bahaya.

"Teman-teman saya yang terkasih memiliki  anak dengan kondisi medis yang menjamin pembebasan dari vaksinasi, dan jika RUU ini lulus, itu akan sangat mempengaruhi kemampuan keluarga mereka untuk merawat anak mereka di negara bagian ini," tulisnya.

Itu sebabnya ia berbicara dengan legislator dan menentang RUU. Bukan karena dia tidak percaya pada vaksinasi, tetapi karena Biel percaya bahwa tenaga medis dan sebuah keluarga dengan kemampuan masing-masing dapat memutuskan apa yang terbaik untuk pasien dalam hal ini anak-anak.

Adapun RUU dianggap berupaya membatasi pengecualian medis dari vaksinasi. Para penentang vaksin mengklaim kebijakan baru akan mempersulit orang tua untuk menghindari peraturan yang mewajibkan anak-anak menerima vaksinasi sebelum memasuki sekolah dasar.

RUU itu itu turut membahas kasus campak, gondok, pertusis (batuk), TBC dan penyakit menular lainnya yang semuanya dihilangkan oleh pengobatan modern. Sedangkan para ahli menyarankan agar orang tua bebas memilih melakukan vaksinasi bagi anak mereka atau tidak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement