Jumat 10 May 2019 10:41 WIB

Kiat Membuka Hati Lagi Setelah Kehilangan Pasangan

Laki-laki umumnya lebih cepat menemukan pasangan baru dibanding perempuan.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Menikah (Ilustrasi)
Menikah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehilangan pasangan karena berpisah hidup atau bercerai mati kebanyakan memicu stres. Anda tenggelam dalam duka dan menganggap cinta dan kasih sayang tak lagi tersisa.

Jadi, kapan Anda mulai berkencan lagi atau membina hubungan bersama pasangan baru? Dilansir dari Psychology Today, Jumat (10/5), tidak ada batasan waktu khusus untuk berduka menyembuhkan luka lama. Beberapa orang bisa langsung membuka lembaran baru alias move on.

Data Pew Research pada 2018 menunjukkan pria lebih cepat menikah kembali setelah bercerai atau kehilangan pasangan ketimbang wanita. Pada titik tertentu, mereka merasa sudah saatnya membutuhkan seseorang untuk memerangi kesepian.

Psikiatri dari Tulane University Medical Center, Marilyn Mendoza mengatakan laki-laki atau perempuan yang baru saja kehilangan lebih cepat terlepas dari duka saat menemukan pasangan baru. Meski ada tersisa rasa bersalah terhadap pasangan lama, khususnya yang dipisahkan kematian, mereka lebih cepat sembuh dari luka.

 

"Ketika Anda memutuskan mulai berkencan lagi, Anda perlu memahami Anda bisa bahagia dengan hubungan baru, meski masih terikat perasaan dengan pasangan lama yang telah meninggal," kata Mendoza.

Hubungan dengan pasangan lama, sebut Mendoza tetap berbeda dengan hubungan baru dan tak akan bisa diulang kembali. Ini pula yang mendasari Anda untuk berani membuka diri pada sosok baru masuk ke hidup Anda.

Rasa bersalah Anda akan berkurang sedikit demi sedikit. Ketika Anda menjalin hubungan baru, pastinya teman atau keluarga memberikan pandangan dan pendapatnya apakah Anda harus melanjutkan hubungan baru ini ke tahap serius atau tidak. Anda tak harus mengikuti semua saran mereka sebab hubungan ini Anda dan dia yang menjalankan. Lakukan apa yang terbaik menurut diri Anda.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement