Kamis 04 Jan 2024 01:02 WIB

Tips 'Move On' dari Orang yang Menyakiti Hati, 12 Cara Ini Patut Dicoba

Ada beberapa cara bisa dilakukan untuk melepaskan dari orang yang menyakiti hati.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Qommarria Rostanti
Sakit hati (ilustrasi). Ada beberapa tips move on yang bisa dilakukan untuk melepaskan pikiran dari orang yang menyakiti hati.
Foto: Dok. Freepik
Sakit hati (ilustrasi). Ada beberapa tips move on yang bisa dilakukan untuk melepaskan pikiran dari orang yang menyakiti hati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada kalanya pikiran tak bisa lepas dari bayang-bayang sosok seseorang. Namun pada saat yang sama, pikiran mengenai sosok tersebut dapat memunculkan perasaan atau emosi yang negatif.

Situasi seperti ini bisa muncul ketika orang-orang memikirkan sosok yang mereka cintai namun kerap menyakitkan hati. Tak jarang, orang-orang juga tidak bisa berhenti memikirkan sosok yang justru mereka sangat tidak sukai. Bila dibiarkan, kondisi ini tentu dapat memunculkan rasa kewalahan hingga frustrasi.

Baca Juga

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melepaskan pikiran dari sosok yang bisa memicu perasaan-perasaan negatif. Berikut ini adalah 12 strategi di antaranya, seperti dilansir Healthline pada Rabu (3/1/2024):

1. Cari alasannya

Ketika sosok seseorang tidak bisa disingkirkan dari pikiran, tentu ada alasan yang mendasarinya. Coba untuk cari tahu mengenai alasan ini sebelum memulai proses move on. Salah satu contoh alasannya adalah ada harapan terhadap sosok tersebut yang belum terwujud.

2. Fokus pada fakta

Setiap orang memiliki perbedaan, dan perbedaan ini tak selalu berkaitan dengan benar atau salah. Sayangnya, bias dalam ingatan dapat membuat orang-orang lebih fokus pada ingatan-ingatan yang indah atau buruk saja, bukan pada ingatan yang lebih normal dan objektif.

Sebagai contoh, Anda merasa rekan kerja Anda memperlakukan diri Anda dengan buruk padahal belum tentu kenyataannya seperti itu. Coba cari tahu terlebih dahulu alasan-alasan yang mungkin membuat rekan kerja menunjukkan perilaku tak menyenangkan. Mungkin saja, rekan kerja tersebut bukan membenci Anda tetapi dia sedang menghadapi kondisi yang menyulitkan.

3. Terima bukan menyanggah

Saat tak bisa berhenti memikirkan seseorang, coba untuk tidak menyanggahnya tetapi menerima pemikiran tersebut. Meski terasa tidak logis, teknik ini justru bisa sangat membantu proses pengalihan pikiran terhadap seseorang.

Ketika diri sendiri kerap menyanggah pemikiran yang muncul mengenai seseorang, sosok orang tersebut justru akan semakin sering muncul dalam pikiran. Sebaliknya, menerima pemikiran tersebut dapat membantu diri sendiri untuk mengelola beragam perasaan negatif yang berkaitan dengan sosok tersebut secara lebih baik.

4. Tulis

Menulis jurnal dapat memberikan ruang pribadi untuk mencurahkan rasa frustrasi, terutama mengenai emosi-emosi negatif yang sulit dihadapi. Sering kali, menulis jurnal juga dapat membantu orang-orang untuk menemukan akar masalah dan memberikan perasaan lega.

5. Distraksi positif

Distraksi bisa membantu orang-orang mengelola tekanan emosional yang mereka rasakan akibat orang lain. Akan tetapi, manfaat ini hanya bisa dirasakan bila memilih bentuk distraksi yang positif.

Beberapa contoh distraksi positif adalah membaca buku, mendengarkan lagu, menonton film favorit, dan berbicara dengan teman. Perlu diingat bahwa distraksi hanya bersifat sebagai pelega perasaan sementara.

6. Asah diri

Saat pikiran tak bisa lepas dari sosok yang memunculkan perasaan negatif, orang-orang bisa dengan mudah melupakan hal yang paling penting. Hal tersebut adalah diri sendiri.

Coba dedikasikan waktu untuk mengeksplorasi diri sendiri. Eksplorasi ini bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti menekuni hobi hingga menemukan hal-hal yang dirasa sangat berarti. Proses eksplorasi ini bisa mendistraksi diri sendiri dari perasaan negatif yang muncul akibat memikirkan seseorang.

7. Prioritaskan diri

Keberadaan teman hingga pasangan memang dapat menjadi emotional support yang baik. Akan tetapi, hindari pemikiran bahwa Anda tak akan bisa bertahan tanpa adanya sosok tertentu di dalam hidup. Pemikiran seperti ini akan membuat Anda merasa sulit untuk bergerak maju tanpa bantuan orang lain.

"Ingat, tak ada siapa pun yang bisa memenuhi semua kebutuhan Anda," ungkap editor dari GoodTherapy, Crystal Raypole.

8. Buat jarak aman

Ciptakan jarak yang sehat antara diri sendiri dan sosok yang selalu merajai pikiran dan memunculkan perasaan negatif. Bila tak bisa benar-benar menghindari sosok tersebut sepenuhnya, coba untuk unfollow atau menyembunyikan profil sosok tersebut di media sosial, batasi interaksi dengan sosok tersebut, serta hindari berkirim pesan atau saling menelepon dengan sosok tersebut.

9. Nikmati hari ini

Pikiran mengenai seseorang dapat membuat diri sendiri berfokus pada masa lalu atau kemungkinan yang akan terjadi pada masa depan. Coba untuk hidup secara mindful di saat ini, di momen ini. Untuk bisa menjalani hidup secara mindful, coba untuk gunakan kelima indra, kendalikan diri saat pikiran mulai berkelana, serta alihkan fokus pada pernapasan.

10. Beri waktu

Mengalihkan fokus dari sosok yang menguasai pikiran tak bisa dilakukan secara instan. Oleh karena itu, perasaan negatif yang muncul saat memikirkan sosok tersebut juga tak bisa hilang begitu saja. Akan tetapi, waktu bisa membantu meringankan intensitas perasaan negatif yang muncul serta mempermudah proses untuk melupakan sosok tersebut.

11. Berikan maaf

Orang-orang bisa dengan mudah tenggelam dalam pikiran mengenai sosok yang melukai atau menyakiti mereka. Semakin orang-orang tenggelam pada perasaan sakit mereka, semakin sulit pula untuk melepaskan pikiran dari sosok yang menyakiti mereka.

Salah satu cara untuk melepaskan diri dari lingkaran setan ini adalah dengan memberikan maaf. Memberikan maaf bukan dilakukan untuk sosok yang telah menyakiti, tetapi untuk kebaikan diri sendiri. Memberi maaf akan membantu diri sendiri untuk terlepas dari perasaan negatif yang membelenggu.

12. Terapi

Ada kalanya orang-orang tak bisa berjuang sendirian untuk bangkit dari perasaan-perasaan negatif yang ditimbulkan orang lain. Pada kondisi seperti ini, orang-orang dapat meminta bantuan dari tenaga kesehatan mental profesional. Terapi yang diberikan dari tenaga profesional dapat membantu orang-orang untuk menemukan cara yang produktif dalam mengelola pemikiran-pemikiran yang tak mereka inginkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement