REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Model asal Cina Zuo Ye akhirnya buka suara soal iklan kontroversi Dolce & Gabbana yang melibatkannya dirinya sebagai bintang. Ye meminta maaf atas kekacauan yang terjadi dan menyebut kampanye Dolce & Gabbana hampir menghancurkan kariernya.
Ini kali pertamanya Ye mau berbicara sejak November lalu ketika Dolce & Gabbana dituntut untuk meminta maaf karena videonya dianggap sangat rasis. Pascarilisnya video, Ye mengaku menerima berbagai ancaman dan kekerasan di dunia maya.
Dua bulan setelahnya, melalui sebuah unggahan di media sosial, Ye membuat sebuah pengakuan. Dia mengatakan tidak memiliki gambaran apa-apa sebelumnya tentang konten iklan dalam format video tersebut. Dia pun merasa bersalah dan sangat malu.
"Secara pribadi, saya tidak akan pernah menunjukkan ketidaksopanan terjadap negara saya. Saya mencintai negara saya dan merasa bangga bisa mewakili Cina di atas panggung mode," tulis Ye, dikutip dari Independent, Kamis (24/1).
"Saya akan mengambil pelajaran dari permasalahan ini dan menunjukkan kebanggaan Cina. Sekali lagi, saya minta maaf kepada masyarakat Cina," tambahnya.
Kontroversi dimulai ketika Dolce & Gabbana meluncurkan tiga video promosi yang memperlihatkan Ye sedang bersusah payah memakan makanan Italia menggunakan sumpit. Video berdurasi 40 menit tersebut bertujuan mempromosikan kampanye 'DG Loves China' untuk ajang peragaan busana di Shanghai November lalu.
Namun tidak disangka, video tersebut justru memunculkan protes dari masyarakat, diikuti kebocoran pesan di media sosial dengan akun pengirim pemilik rumah mode, Stefano Gabbana. Pesan tersebut menyebut Cina adalah negara yang payah.
Semua keributan itu pun menyebabkan dibatalkannya acara peragaan busana. Masyarakat Cina dari berbagai kalangan seperti selebritas, distributor, hingga konsumen memboikot label busana ternama itu.
Ye juga mendapat serangan kekerasan dari pengguna media sosial. Dia dituduh telah menghina negara hanya untuk menghasilkan uang. Ye menyatakan selama ini memilih bungkam karena tidak ingin memperkeruh suasana dan memicu konflik lainnya.
Ye tidak menyangka kerjasamanya dengan label busana ternama malah berakhir konflik. Sementara itu, pemilik Dolce & Gabbana telah meminta maaf kepada masyarakat Cina atas kejadian tersebut melalui unggahan video di media sosial.