REPUBLIKA.CO.ID, Dolce & Gabbana menggandeng sejumlah influencer muda dari media sosial untuk memamerkan koleksi busana terbaru yang bertajuk #DGMillennials. Musisi Raury adalah salah satu di antara para influencer yang mengikuti pameran busana tersebut.
Pemilik akun Instagram dengan 157 ribu pengikut itu justru menarik perhatian karena melayangkan protes keras kepada Dolce & Gabbana sebelum salam terakhir dilakukan. Penyanyi berusia 21 tahun itu membuka bajunya dan menunjukkan tulisan "Protes DG", "Berikan Saya Kebebasan", dan "Saya Bukan Korbanmu" yang tertera di dadanya.
Dikutil dari Time, Selasa (20/6), Raury mengaku memprotes kebijakan Dolce & Gabbana yang mendukung Melania Trump. Sebelumnya, merk busana asal Italia itu meluncurkan kaus bertuliskan "Boycott Dolce & Gabbana" guna merespons para anti-Melania Trump.
"Kaus itu betul-betul menghina makna boikot itu sendiri," kata Raury.
Raury mengaku, sebelumnya tidak mengetahui kontroversi tersebut bahkan hingga ia tiba di Milan. Ia kemudian merasa perlu melakukan sesuatu terkait hal itu. Menurut Raury, jika seseorang mendukung institusi yang mendukung Trump, artinya telah memberikan dukungan untuk Presiden AS itu.
"Saya tidak mendukung Trump," ujarnya.
Raury juga menyesalkan sikap Dolce & Gabbana yang memanfaatkan momentum protes sebagai cara untuk menjual produknya.