Ahad 18 Nov 2018 17:52 WIB

Psikolog Ungkap Cara Mengetahui dan Mengasah Bakat Anak

Bakat anak bisa diasah melalui kompetisi

Rep: Desy Susilawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anak berbakat/ilustrasi
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Anak-anak berlomba dengan London bike

Selain itu, Psikolog yang akrab disapa Lia ini mengatakan anak juga bisa diajak mengikuti kompetisi untuk mengasah bakatnya. Kompetisi sebaiknya tidak diberikan pada anak di bawah 7 tahun. Sebaiknya sebelum anak diajarkan kompetisi, anak dikenalkan dan diajarkan dulu tentang kerjasama. Lalu diajak dialog tentang makna moral dari kompetisi.

Kompetisi bukan untuk mengalahkan orang lain tetapi mengalahkan diri sendiri utk menjadi yang terbaik. “Kompetisi yang dilakukan dengan tepat dapat membuat kita mengetahui bakat dan minat. Karena dengan kompetisi anak jadi memahami apakah dia mampu melakukannya dan apakah suka melakukannya,” tambah Lia.

Karena itu, lanjut Lia, yang perlu dilakukan orang tua sebelum mengikutkan anak dalam berkompetisi adalah menyesuaikan dengan usia dan mengajak dialog tentang makna kompetisi. "Kalaupun kalah, anak diberi pelukan dan tetap sampaikan walaupun kalah, ayah bunda tetap bangga sama abang/adek/nama anak, karena sudah berusaha memberikan yang terbaik," ucap dia.

Sebaliknya jika menang maka perlu diberi pemahaman bahwa menang adalah baik namun yang jauh lebih baik adalah belajar dan menikmati semua proses perjuanganuntuk menang. “Menang adalah baik, bukan berarti yang kalah lebih buruk. Semua orang punya kelebihan dan kebaikannya masing masing. Fokus pada proses anak. Puji prosesnya bukan sekadar hasilnya,” ujarnya.

Untuk tahu bakat dan minat anak tidak selalu harus berkompetisi. Ajak anak menghasilkan karya. Misal melukis, ajak anak menghasilkan karya lukis. Bahkan anak dapat diajak kerjasama dengan yang lain untuk menghasilkan karya. Tak selalu harus kompetisi, bisa kolaborasi.

Kompetisi yang bisa diikuti anak adalah kompetisi sehat dan anak memang menyukai untuk melakukannya. Bukan paksaan, bukan demi pujian atau pengakuan orang tuanya. Sebaiknya jangan berfokus kompetisi terus. Kolaborasi jauh lebih baik untuk mengasah bakat dan minat anak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement