REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Di era transformasi digital banyak perusahaan tak lagi menggunakan kertas. Di industri retail, katalog kertas kini semakin jarang dijumpai. Perusahaan lebih memilih melakukan promosi produk melalui katalog digital dan mengedepankan belanja daring.
Meski dunia tengah 'mendadak digital', tidak bagi IKEA. Supermarket furnitur asal Swedia ini justru tetap mempertahankan katalog majalah yang terbuat dari kertas sebagai salah satu bentuk promosi. Bahkan katalog tersebut diluncurkan secara berkala setiap tahun.
"Ada alasan bagi kami mempertahankan katalog majalah dari kertas," kata Country Marketing Manager IKEA Indonesia Eliza Fazia dalam acara Peluncuran Katalog IKEA 2019 di IKEA Alam Sutera, Tangerang, Kamis (6/9). Meski katalog digital bertebaran di dunia maya, IKEA tetap yakin katalog dengan fisik kertas tetap diminati pelanggan.
Katalog versi cetak lebih nyaman dilihat dan dipegang. Bentuk fisik juga memiliki daya tarik tersendiri bila dibandingkan dengan foto atau gambar secara digital. IKEA menginginkan ada 'kontak langsung' antara produk dan pelanggan. Katalog cetak menjadi salah satu cara menjaga kedekatan perusahaan dengan konsumen.
Pelanggan bisa mendapatkan katalog secara gratis. Ketika katalog cetak dibawa pulang ke rumah, ada satu bentuk barang fisik milik IKEA yang sudah meramaikan tempat tinggal konsumen. Kemudian katalog cetak lebih nyama dibaca, mudah di balik ke depan atau belakang, serta bisa tersimpan tahan lama.
Dalam pembuatan katalog, IKEA juga mengutamakan lingkungan. Kertas yang digunakan untuk mencetak sudah bersertifikat khusus secara internasional menjaga hutan berkelanjutan. "Kertas ramah lingkungan dan berasal dari hutan yang dijaga berkelanjutan," lanjut ELiza.
Meski mempertahankan 'gaya lama' menggunakan katalog cetak, IKEA tetap mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya, pelanggan bisa melakukan belanja daring melalui laman situs resmi IKEA. Untuk memfasilitasi pembelanjaan daring, IKEA sudah membuat beberapa titik pendistribusian barang di luar Jakarta, yakni Bogor, Bekasi, dan Surabaya.