Rabu 02 Sep 2015 08:57 WIB

Ligwina Hananto Bagi Tips Mengatur Dana Belanja Isi Rumah

Salah satu pojok toko IKEA Alam Sutera.
Foto: Indira Rezkisari/Republika
Salah satu pojok toko IKEA Alam Sutera.

REPUBLIKA.CO.ID, Anda baru saja membeli rumah? Atau mungkin baru saja pindah ke tempat baru. Semangat untuk mengisi rumah dan menghiasnya mungkin tidak kalah serunya dibanding kesenangan berburu tempat tinggal.

Perencana keuangan Ligwina Hananto bahkan menyebut bagi beberapa orang mengisi rumah bisa lebih berbahaya dari segi keuangan ketimbang membelinya. "Bisa lebih jahanam," katanya, seraya tertawa di sela-sela peluncuran katalog baru IKEA 2016, di Senayan City, Selasa (1/9).

Bila membeli rumah dengan utang dikatakan Ligwina sebagai langkah tepat, maka hal yang sama tidak berlaku dengan urusan membeli dekorasi rumah atau isi rumah. Membeli rumah dengan utang, atau KPR, merupakan utang produktif atau utang yang baik. 

"Karena itu beli urusan mengisi rumah harus direncanakan, karena rumah memang harus diisi," ujarnya. 

Ligwina membagi tiga tips mengisi rumah agar tidak berat di kantong, sekaligus memberi nilai tambah bagi penghuni rumah. Pertama, apa yang hendak dibeli harus direncanakan. "Tidak harus sekali merencanakan rumah sudah lengkap diisi," katanya. Sesuaikan dengan kondisi keuangan dan tetapkan prioritas.

Bahas dengan pasangan apa prioritas mereka. Apakah itu mengisi dapur terlebih dahulu dan membeli kasur. Atau memastikan kamar tidur nyaman, tapi mengorbankan pembelian sofa di ruang keluarga hingga dananya tersedia. 

Setelah merancang dana untuk pembelian furnitur dan pernik-pernik rumah, Ligwina mengingatkan pentingnya alokasi dana untuk perawatan. "Seperti sofa biasanya setelah beberapa tahun akan kotor," ujar dia. Sisihkan dana untuk mengganti kain sofa atau dana untuk mencuci sofa. Hal sama berlaku di dapur, misalnya, panci kerap butuh diganti begitu pula dengan lap atau kain di dapur. 

Tips terakhir Ligwina adalah perlunya keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam urusan mengisi rumah. Ajak anak saat hendak membeli furnitur kamarnya, bahkan ketika membeli seprei tempat tidur anak. Anak yang bersedia memilih barang-barang untuk kamarnya biasanya akan menghargai nilai barang tersebut. 

Ketika membayar orang tua juga bisa mengajarkan nilai uang ke anak. "Kalau bayar pakai kartu kredit, sampai rumah ajak anak melihat orang tua membayar tagihan kartu kredit dengan e-banking. Jadi anak tidak hanya tahu membeli tapi juga tahu nilai uang dari pembelian itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement