Kamis 06 Sep 2018 18:25 WIB

Mencicipi Donat Klasik Amerika Serikat

Di Amerika donat menjadi makanan yang terus berkembang variasinya.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Donat klasik Amerika karya pastry chef, Lindsay Le Blanc dari Boston Amerika hadir di Fairmont, Jakarta.
Foto: Republika/Desy Susilawati
Donat klasik Amerika karya pastry chef, Lindsay Le Blanc dari Boston Amerika hadir di Fairmont, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Donat, kudapan satu ini pasti sudah tidak asing lagi. Makanan yang memiliki ciri khas berlubang di bagian tengahnya ini menjadi favorit banyak orang mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Donat boleh jadi merupakan makanan paling terkenal dari Amerika. Negara Paman Sam itu juga memiliki donat klasik.

Donat klasik Amerika Serikat bentuknya seperti donat pada umumnya, bulat dan berlubang di bagian tengahnya. Donat ini lebih mirip dengan roti goreng atau bahkan teksturnya lebih mirip bolu ketika digigit. Adonan di dalamnya tidak lembut seperti donat pada umumnya, namun agak kasar seperti bolu pisang.

Warnanya juga lebih cokelat dibanding donat lainnya. Donat ini rasanya manis bahkan bertambab manis ketika diberi taburan gula pasir juga kayu manis.

Lindsay LeBlanc, pastry chef dari Fairmont Copley Plaza, Boston, Amerika Serikat, mengatakan donat klasik sekarang kembali menjadi sajian makanan penutup yang sedang digandurungi di Amerika Serikat. “Tentang dessert, tren dessert selalu berubah-ubah, sekarang sih yang sedang hits sekali di mana-mana untuk di Amerika adalah donat. Donat bisa dibilang kembali menjadi pusat perhatian, coming back to spotlight," ujarnya di sela konfrensi pers “When Jakarta Meets The USA” di Hotel Fairmont, Jakarta, belum lama ini.

Ia mengatakan donat yang sedang diganderungi pun bermacam-macam jenisnya. Orang-orang di Amerika suka donat tradisional yang polos, atau yang punya rasa-rasa berbeda. Cara makannya pun beragam, ada yang menyantapnya dengan es krim ada juga yang menyantapnya dengan burger. "Donat sebagai makanan penutup adalah produk yang unik,” tambahnya.

Ia menambahkan donat sebagai hidangan penutup klasik di Amerika hadir sebagai sebuah makanan ringan yang menyenangkan. Atau biasa disebut dengan istilah comfort foods.

Tren donat di Amerika bahkan semakin besar. Kini bermunculan kedai-kedai donat independen selain merek-merek besar yang memang sudah terkenal sejak dulu. Contohnya, di Boston jenama Dunkin Donuts adalah salah satu merek makanan yang terbesar.

"Donat setiap hari bisa terjual ribuan, untuk mengonsumsinya pun donat ini jenisnya easy to pick dan easy to eat,” ujarnya.

photo
Cupcake berdera Amerika tersaji di When Jakarta Meets The USA.

Kuliner Amerika

Anda menyukai makanan barat terutama yang bercita rasa Amerika? Jangan sia-siakan kesempatan dengan mengunjungi acara When Jakarta Meets The USA di hotel Fairmont Jakarta. Acara ini digelar sejak 5-9 September 2018.

Festival kuliner ini merupakan serangkaian acara yang menampilkan ragam kuliner dan gaya hidup dari berbagai destinasi di Amerika. Mulai dari California, Boston, hingga New York. Tahun ini, acara tersebut akan menampilkan keahlian para chef dan bartender yang diterbangkan langsung dari Amerika Serikat.

Mereka adalah Executive Chef Marcellus Coleman dari Fairmont Sonoma Mission Inn & Spa, California, Pastry Chef Lindsay LeBlanc dari Fairmont Copley Plaza, Boston dan mixologist Mitar Prentic dari Employees Only, New York.

Carlos monterde, General Manager Fairmont Jakarta menjelaskan selama acara yang berlangsung para pengunjung akan dimanjakan dengan racikan makanan utama, dessert, serta cocktail dari chef dan bartender langganan tokoh-tokoh penting hingga bintang Hollywood tersebut. Acara yang bekerjasama dengan kedutaan besar Amerika ini akan menghadirkan lima acara utama. Mulai dari afternoon tea di Peacock Lounge, pesta di K22 Bar, bar takeover di Barong Bar, pengalaman gastronomi di VIEW Restaurant & Bar, dan American Sunday Brunch di Spectrum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement