Jumat 27 Jul 2018 18:00 WIB

Es Teler Dempo 7 Malang yang Laris Manis

Es moka yang dipadu dengan durian dan alpukat jadi menu favorit Es Teler Dempo.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Indira Rezkisari
Depot Es Teler Dempo Nomor 7 di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Depot Es Teler Dempo Nomor 7 di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --  Waktu menjelang sore, tapi pengunjung Depot Es Teler Dempo nomor 7 tak kunjung surut. Berbagai kalangan nampak menikmati berbagai menu es yang disajikan depot yang berada di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.

Sejak 1978, depot yang didirikan pasangan suami istri Supandri dan Suriah selalu menjadi yang paling diminati masyarakat setempat. Tak hanya warga Kota Malang, pelanggan dari luar kota pun acap mengunjungi depot sederhana tersebut. "Iya ada artis juga. Saya sih tidak terlalu kenal, yang lain itu yang pada kenal," kata pemilik depot generasi kedua, Sri Wahyuni, saat ditemui wartawan di Jalan Gede, Kota Malang, Jumat (27/7).

Sri menerangkan, orangtuanya memang sengaja memilih es sebagai usahanya sejak dahulu. Sebelum fokus di kuliner saat ini, sang ayah sudah menggeluti menu es dawet. Kemudian pada 1978, ayah mulai membuka depot di dekat SMA Katolik Santo Albertus Malang atau Dempo.

Menurut Sri, lokasi tersebut memang dikenal sebagai tempat berkumpulnya berbagai kuliner di Kota Malang. Saat pertama kali mendirikan depot, sudah ada tiga warung yang berjejer di sekitarnya. Kebanyakan warung yang berdiri merupakan legendaris hingga saat ini.

"Dan kenapa kita namakan warung kami sebagai Dempo? Itu karena lokasinya dekat dengan SMA Dempo. Terus kalau pakai nomor tujuh, karena itu urutan warung atau gerobak di sini. Ini kita lakukan biar pembeli tidak bingung membeli di sini, dan sekarang banyak yang ikut pakai nomor juga di sini," ujar perempuan yang lahir pada 1974 ini.

photo
Depot Es Teler Dempo Nomor 7 di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.

Pada saat awal berdiri, depot sudah menyediakan berbagai menu seperti es durian, es moka, es campur, es buah dan es kacang hijau. Menu es teler, es degan dan es teh lemon baru disajikan belum lama ini. Di antara menu tersebut,  moka dan es teler yang paling banyak diminati masyarakat. "Dari dulu es moka sekarang es teler, saingan dua es ini," terang perempuan berhijab ini.

Secara rinci, bahan-bahan menu es Sri tak jauh berbeda dengan yang dijajakan warung lainnya. Seperti es moka yang terdiri dari serutan es dan sirup moka lalu dicampur dengan durian dan alpukat. Sementara es teler terdiri dari alpukat, degan atau kelapa muda, nangka dan gula susu.

Menurut Sri, resep menu es yang disajikan depotnya murni dibuat oleh sang ayah. Tak ada perubahan dari rasa yang dimiliki menu-menu esnya. Pendapat ini tak datang dari dirinya pribadi tapi para pembeli yang sudah lama berlangganan dengannya.

"Kalau masalah porsi, kita biasa saja. Tidak besar, besar tapi tidak enak buat apa? Mungkin dari sisi komposisi bahan-bahannya, takarannya kita tidak berubah," tambahnya.

Untuk bahan-bahan, Sri mengungkapkan, murni membeli segalanya dari Pasar Besar (Pasbes) Kota Malang. Namun untuk durian, Sri mengaku telah bekerjasama dengan pedagang dari Medan. Dalam sehari setidaknya dia menyiapkan 20 sampai 25 buah durian dari Medan.

photo
Depot Es Teler Dempo Nomor 7 di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.

Menurut Sri, dalam sehari dia harus menyiapkan modal sekitar Rp 2 juta per hari. Dari modal ini, dia mampu menghabiskan 500 porsi di hari kerja. Sementara di akhir pekan, 1.000 porsi setidaknya dapat dihabiskan.

Sri mengatakan, seluruh menu es kecuali durian dan es teh lemon dibanderol dengan harga Rp 10 ribu per porsi. Es durian dijual dengan harga Rp 16 ribu sedangkan es teh lemon sekitar Rp 7 ribu. "Menu lain yang harganya Rp 10 ribu bisa berubah menjadi Rp 19 ribu kalau ditambah dengan durian," tegasnya.

Ke depan, Sri mengaku, belum memiliki rencana untuk menambah menu baru maupun depot selanjutnya. Keengganan membuka depot baru karena ingin lebih fokus pada satu gerai. "Dulu pernah buka cabang tapi tidak fokus, jadinya saya fokus sama satu ini saja," tambahnya.

Pembeli, Pipit (25), mengaku sangat menikmati es yang disajikan depot. Tak hanya enak di lidah, tapi juga segar saat dikonsumsi. Dari seluruh menu, dia lebih suka es teler tanpa durian karena manisnya dianggap pas dan enak. Buah-buahan yang disajikan pada es juga masih segar.

"Jadi ada campuran rasa buah yang beda ditambah susu kental manis. Sudah gitu porsinya gede banget, jadi puas dan harganya juga pas untuk kantong mahasiswa," jelasnya.

photo
Depot Es Teler Dempo Nomor 7 di Pujasera Dempo, Jalan Gede, Oro-oro Dowo, Kota Malang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement