REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda sedang berada di Malang saat libur Lebaran ini? Untuk yang hobi berwisata kuliner, mungkin cenderung mencari bakso dan cwie mie. Padahal, ada banyak makanan lain yang tak kalah menggoda di kota ini.
Salah satunya, makanan lezat yang tersaji di Kedai Mi Cobek yang berlokasi di Jalan Kawi Atas. Jarang ditemukan di daerah lain, makanan ini ternyata telah menjadi favorit masyarakat Malang. Laris manis di hari-hari biasa, menu yang bikin melek ini juga tak kehilangan daya tarik di bulan Ramadhan.
"Apalagi, dari jam empat sore sampai malam, full terus,'' ujar sang pemilik kedai, Priyatno saat ditemui Republika, belum lama ini.
Di luar Ramadhan, kedai ini rata-rata menyajikan 500 porsi per hari dari pukul 09.00 sampai 21.30 WIB. Total porsi ini tidak hanya menu mi, tapi juga makanan lainnya, seperti ayam bakar, dimsum, dan nasi goreng. Menu-menu di kedai ini bisa di nikmati dengan harga terjangkau. Hanya sekitar Rp 8 ribu hingga Rp 20 ribu per porsi.
Aneka varian mi cobek Malang dan bakso kopyor di Jalan Kawi Atas, Klojen, Kota Malang.
Mi cobek yang jadi menu unggulan di kedai ini memang punya tampilan menarik. Punya beragam varian topping yang bisa dipilih sesuai selera, mi cobek disajikan kepada para penikmatnya dalam sebuah wadah eksotik seperti anyaman bambu dan batok kelapa.
Mi cobek ayam geprek adalah salah satu varian yang cukup digemari pelanggan. Dalam varian ini, mi disajikan tanpa kuah dengan tingkat rasa pedas hingga level 10.
Sesuai namanya, menu ini dilengkapi ayam krispi geprek. Berbeda dengan ayam geprek pada umumnya yang lebih menonjolkan rasa pedas, cita rasa ayam geprek di kedai ini terasa lebih mantap. Hal ini bisa jadi karena bumbu rempah yang digunakan Priyatno untuk mengolah ayam tersebut.
Menyantap mi cobek ayam geprek terasa kian nikmat karena tersedia sajian pelengkapnya, seperti acar mentimun yang segar, keripik pangsit, dan irisan daun bawang.
Varian lain yang tak kalah menggoda adalah mi kuah cobek ayam cincang. Terbuat dari kaldu ayam, kuah mi ini terasa gurih sekaligus segar. Sementara itu, topping-nya terdiri atas ayam cincang, keripik pangsit, dan tentu saja acar mentimun yang kecut segar itu. Harmoni kelezatan ini makin sempurna ketika sang pemilik kedai menyajikan menu ini dalam wadah batok kelapa nan lucu.
Priyatno mengatakan, tekstur mi miliknya memang sangat berbeda dibandingkan lainnya. Selain karena ia buat sendiri dengan ahlinya, mi ini juga tidak memakai bahan pengawet.
Lantas, mengapa ia menamainya mi cobek? "Coba ingat cobek itu buat apa? Ulekan dan sesuatu yang pedas, jadi ini mi yang pedas," ujar dia.
Untuk mi cobek yang pedas itu, ia menyediakan tingkat kepedasan hingga level 10. Meski demikian, bukan berarti pelanggan yang tak suka pedas akan gigit jari di kedai ini.
Sebab, Priyatno juga menyediakan menu mi dengan cita rasa yang lain. Misalnya, mi asin dan manis dengan pilihan topping ayam cincang, sapi cincang, ayam jamur, dan polos.
Aneka varian mi cobek Malang dan bakso kopyor di Jalan Kawi Atas, Klojen, Kota Malang.
Dalam daftar menu, tertulis menu lain yang rasa-rasanya cukup menarik, yakni bakso kopyok. Dalam satu wadah, terdapat potongan siomay, bakso, tahu dan pangsit serta sambel bawang. Sebelum dikonsumsi, pembeli bisa mengocoknya dengan wadah yang sudah disediakan penutupnya. Setelah itu, pembeli dapat segera menikmatinya.
Secara keseluruhan, kedai Mi Cobek menyajikan 60 menu, termasuk minuman. Kedai yang beroperasi sejak tahun 2015 ini dikunjungi berbagai kalangan. Tak hanya mahasiswa, tapi juga karyawan dan keluarga.
Adalah Pipit Anggraini, salah satu warga Malang yang mengaku sangat suka mi cobek. Menurut dia, tekstur mi di kedai milik Priyatno ini tidak terlalu lembek dengan porsi yang cukup. Beragam varian yang ditawarkan juga menambah minat pelanggan.
"Yang pasti murah dan ramah kantong. Bumbunya juga pas, ada yang pedas dan enggak," kata Pipit.