REPUBLIKA.CO.ID, MALANG --Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, berencana memperkuat pairiwisata kuliner di Kota Malang. Pasalnya, Malang tidak punya potensi wisata buatan.
Walikota Malang, Sutiaji menargetkan wilayahnya menjadi sentra kuliner di antara Kota Batu dan Kabupaten Malang. Target wisata kuliner ini tidak lepas dari potensi yang dimiliki.
Wilayahnya tidak mempunya potensi wisata buatan seperti di Kota Batu dan alamnya di Kabupaten Malang. "Kami tidak ingin latah agar sama seperti Batu dan Kabupaten Malang. Kita punyanya SDM (Sumber Daya Manusia), tidak punya SDA (Sumber Daya Alam)," kata Sutiaji, Jumat (13/9).
Saat ini, Kota Malang telah menyediakan tempat sentra kuliner di samping Taman Krida. Lokasi ini nantinya menjadi pusat wisata kuliner untuk wilayah Malang Raya. Dengan kata lain, tidak hanya di Kota Malang tapi juga di tingkat Kota Batu dan Kabupaten Malang.
"Jadi wisatawan boleh pergi ke Batu atau Kabupaten Malang, tapi kulinernya di Kota Malang," jelasnya.
Selain wisata kuliner, Sutiaji menilai, daerahnya juga memiliki potensi bagus pada heritage-nya. Hal ini tidak lepas dari hasil survei terhadap wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Malang.
Menurut dia, hampir sebagian besar dari mereka ingin melihat sejarah di wilayahnya. "Kita masih ada bangunan tua yang akan kita pertahankan. Punya Perda Cagar Budaya juga," tambahnya.
Sutiaji mengklaim, pariwisata Kota Malang telah berhasil mengumpulkan 6,8 juta wisatawan mancanegara. Sementara untuk turis asing hanya sekitar 11 ribu orang. "Kenapa tinggi? Karena kita punya banyak perguruan tinggi karena wisatawan selalu datang setiap akhir pekan," canda Sutiaji.