REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebhinekaan tak hanya menjadi milik Indonesia saja. Kebhinekaan sesungguhnya tidak cuma menjadi milik dari ranah panggung politik saja. Tapi, kebhinekaan yang mengandung makna keberagaman itu selayaknya tersaji pula di dalam alunan musik yang bersifat universal.
Untuk merawat kebhinekaan itulah, gawean Internasional Indie Music Festival (IIMF) 2018 hadir kembali. Pesta musik yang dipromotori oleh Deteksi Production ini menjadi bagian dari penyelenggaraan Pekan Raya Indonesia yang akan digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, 27 September-7 Oktober 2018 mendatang.
Harry 'Koko' Santoso, promotor dari Deteksi Production, menjelaskan kebhinekaan dari acara IIMF 2018 ini dapat dilihat dari keterlibatan musisi indie dari luar negeri. "Lewat kegiatan ini kami juga mengajak agar semua musisi indie, baik lokal maupun internasional, supaya bisa menjaga kebhinekaan ini secara baik," katanya saat dijumpai wartawan di Jakarta, Kamis (8/6).
Sebagai wujud kebhinekaan di dalam IIMF 2018 ini, Koko melibatkan sekitar 30 band atau musisi indie yang berasal dari berbagai negara. Di antaranya ada musisi yang berasal dari Prancis, Italia, Belanda, Amerika, Kolombia, Jepang, Singapura, Malaysia serta beberapa negara lainnya. Para musisi internasional itu datang dengan genre musiknya yang beragam.
"Mereka ini nantinya akan berkolaborasi dengan musisi indie dari Indonesia. Kolaborasinya bermacam-macam, bisa melahirkan single atau dalam bentuk kolaborasi musikal," jelasnya.
Melalui kegiatan bermusik semacam ini, Koko berharap akan terjadi kesepahaman dan kebersamaan untuk tumbuh bersama dalam komunitas musik global. "Jadi tidak hanya dominan salah satunya saja, melainkan terjadinya saling memberi dalam level yang lebih global," katanya berfilosofi.
Secara keseluruhan, gawean IIMF 2018 ini akan menampilkan 107 band. Dari musisi indie lokal yang bakal tampil di acara ini akan tampil ada Efek Rumah Kaca, Sore, Grass Rock, Barasuara, Payung Teduh, Bangkutaman, Mocca, Endah N Rhesa, White Shoes & The Couples Company, hingga Fourtwnty.
"Di luar nama-nama band indie yang sudah terkenal itu, kita juga menampilkan musisi-musisi indie dari mulai Aceh sampai Papua. Mereka nantinya tampil di tiga panggung yang akan kami siapkan," jelas pria yang membidani lahirnya festival musik Soundrenalin ini.