Selasa 01 May 2018 02:18 WIB

Night Bus Tutup Festival Film Timur Jauh

Penayangan Night Bus dinilai penanda film ini masuk kategori film terbaik.

Darius Sinathrya selaku produser optimistis 'Night Bus' bisa diterima di dunia film internasional, Kamis (6/4)
Foto: Republika/Nora Azizah
Darius Sinathrya selaku produser optimistis 'Night Bus' bisa diterima di dunia film internasional, Kamis (6/4)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Film terbaik peraih Piala Citra Festival Film Indonesia 2017 Night Bus ditayangkan sebagai penutup ajang Far East Film Festival (FEFF) atau Festival Film Timur Jauh di Kota Udine, Italia, akhir pekan lalu.

Sekretaris Kedua Pensosbud KBRI Roma, Aisyah M. Allamanda kepada Antara London, Senin (30/4) mengatakan, sutradara Night Bus Emil Heradi memperoleh apresiasi dari pelaku industri film atas karyanya meskipun pendatang baru di dunia sinematografi.

Ketua Panitia Festival, Sabrina Barachetti dan Thomas Bertacche memberikan ucapan selamat kepada Emil setelah penayangan film tersebut.

Produser pendamping film Night Bus, Prof. Dr. Bachtiar Aly mengatakan ditayangkannya Night Bus pada malam penutupan FEFF yang disaksikan ratusan penonton menandakan film ini masuk dalam kategori salah satu film terbaik.

Bachtiar Aly, yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Mesir periode 2002- 2005 itu mengatakan, rilm ini mendapatkan apresiasi karena menyampaikan pesan penting tentang conflict resolution, yaitu upaya membangun perdamaian di tengah situasi konflik oleh semua pihak dan pemangku kepentingan.

Secara keseluruhan, terdapat tiga kategori utama festival yaitu Pilihan Juri yang dimenangkan oleh film Last Child dari Korea Selatan, My Movie Award dimenangkan oleh film The Empty Hands dari Hong Kong, serta Audience Award sekaligus Pemenang utama Festival yang jatuh pada When The Day Comes dari Korea Selatan.

Film Korea Selatan merupakan yang paling banyak ditayangkan dalam festival tersebut. Terdapat pula ragam judul sinema produksi RRT, Taiwan, Jepang, Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura dan Malaysia.

Dari Indonesia, selain Night Bus, juga ditampilkan Pengabdi Setan karya Joko Anwar serta My Generation disutradarai Upi Avianto. Sementara itu, Dubes RI di Italia, Esti Andayani, menyampaikan apresiasi atas ditayangkannya film Indonesia pada prime time festival.

Peningkatan jumlah film Indonesia yang masuk dalam festival film ini, setelah pada tahun sebelumnya hanya satu judul, menandakan semakin dihargainya kualitas sinema karya anak bangsa di dunia internasional.

Festival Far East Film merupakan ajang penghargaan khusus film-film produksi Asia Timur Jauh yang terbesar di Eropa. Sejak 1999, acara ini diadakan rutin di kota Udine pada paruh kedua bulan April setiap tahunnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement