Sabtu 20 Jan 2018 09:12 WIB

Tiap Seri Fantastic Beasts akan Beda Negara

Setelah Paris, Jerman diperkirakan menjadi pilihan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Yudha Manggala P Putra
Di balik layar Fantastic Beasts and Where to Find Them.
Foto: Warner Bros
Di balik layar Fantastic Beasts and Where to Find Them.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- J.K. Rowling memiliki rencana yang ambisius untuk waralaba Fantastic Beasts. Setiap film nantinya akan mengambil latar tempat di negara-negara yang berbeda.

Film pertama yang rilis 2016 Fantastic Beasts dan Where to Find Them mengambil latar tempat di New York. Sedangkan untuk film kedua, The Crimes of Grindelwald sebagian besar adegannya berada di Paris.

Tapi sekarang sutradara David Yates menegaskan jika tim mereka akan memilih kota yang berbeda dalam dua film pertama bukan tanpa alasan. Sebenarnya pemilihan New York dan Paris merupkan dua bagian dari pola yang lebih besar yang akan berlanjut melalui tiga film yang tersisa.

"Jo sudah memberitahu kita kemana yang berikutnya sedang berlangsung. Ini sangat seru. Ini adalah cerita global, akhirnya. Dan mengingat bahwa ada khalayak global untuk ini, lebih menyenangkan lagi membawa ceritanya ke berbagai belahan dunia," ujar Yates dikutip dari Ew, Sabtu (20/1).

Jadi kota mana yang akan dikunjungi waralaba Fantastic Beasts berikutnya? Tentu saja, Yates tidak akan mengungkapkannya.

Jerman disebut-sebut bakal menjadi target  untuk film berikutnya. Sebab Perang Dunia II dalam kisah Grindelwald menjadi cukup perhatian karena penjara Grindelwald akhirnya membangun rumah musuh-musuhnya, misalnya, disebut Nurmengard yang diperkirakan telah terinspirasi oleh kota Jerman tersebut.

Produser David Heyman menjelaskan The Crimes of Grindelwald akan mengambil banyak bagian dari sudut-sudut kota Paris. Dengan perbedaan kota pun akan menangkap segala hal yang berbeda dari film pertamanya.

"Seperti yang bisa Anda katakan dari [foto pemeran], kami mengikuti beberapa karakter. Film baru ini memiliki nuansa yang sangat berbeda dari yang pertama. Ada kualitas thriller. Dan ini juga cerita tentang cinta dan gairah dan segala bentuknya - ayah, romantis, politik," kata Heyman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement