Rabu 20 Dec 2017 10:39 WIB

Terjebak di Permainan Video Menegangkan Jumanji

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Indira Rezkisari
Jumanji: Welcome to the Jungle
Foto: dok Columbia Pictures
Jumanji: Welcome to the Jungle

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Spencer, Fridge, Martha, dan Bethany, menemukan gim video misterius di ruang bawah tanah sekolah mereka. Saat tergoda memainkannya, mereka malah tersedot ke dalam permainan bernama Jumanji tersebut.

Empat murid SMU itu panik karena tubuh mereka berubah jadi sosok avatar permainan. Untuk bisa keluar dari gim, para remaja yang sebelumnya tidak saling akrab itu harus bekerja sama menyelesaikan misi yang diminta Jumanji.

Penggemar film Jumanji yang dirilis 1995 pasti menjumpai perbedaan besar antara film terdahulu dengan sekuel baru ini. Jumanji: Welcome to the Jungle arahan sutradara Jake Kasdan memang menawarkan sensasi permainan menegangkan dalam wujud lebih modern.

Jumanji mulanya berupa permainan papan, lengkap dengan dadu dan pion-pion ajaib. Para pemain tetap berada di dunia nyata (kecuali jika instruksi permainan berkata lain) dan segala kejutan menegangkan dari semesta Jumanji terbawa ke tempat gim dimainkan.

Kini wujud Jumanji berevolusi menjadi gim video, yang perubahannya juga divisualkan dalam film. Alih-alih tetap berada di dunia nyata, pemain malah masuk ke dalam semesta Jumanji dan mengalami berbagai hal unik dalam tubuh para avatar.

Para jagoan gim adalah arkeolog Dr Smolder Bravestone (Dwayne Johnson), pakar zoologi Moose Finbar (Kevin Hart), perempuan petarung Ruby Roundhouse (Karen Gillan), dan pakar kartografi Profesor Sheldon Oberon (Jack Black). Mereka melawan penjahat bernama John Van Pelt (Bobby Cannavale) yang ingin menguasai dunia Jumanji.

Film berdurasi 119 menit ini tidak kalah seru dengan Jumanji yang dahulu dihidupkan dengan apik oleh mendiang aktor Robin Williams. Penghargaan kepada Williams yang memerankan tokoh Alan Parrish akan hadir dalam film dalam sebuah kejutan yang menyentuh.

Bisa dibilang Jumanji: Welcome to the Jungle lebih kekinian dan cenderung menyoal permasalahan remaja serta berbagai dinamikanya. Para tokoh remaja belajar banyak hal selama bermain Jumanji, dan tentunya jadi saling mengenal satu sama lain.

Selain berbagai sisi positif, film 13 tahun ke atas yang menyasar penonton keluarga ini perlu disimak dengan panduan dari orang tua. Terdapat beberapa lelucon tentang alat kelamin, juga adegan bias akibat perubahan gender Bethany menjadi avatar laki-laki Profesor Sheldon.

Terlepas dari hal tersebut, Jumanji: Welcome to the Jungle merupakan film yang menghibur dan menyenangkan disimak. Tidak heran jika laman Rotten Tomatoes memberi label "segar" dengan nilai 79 persen (per 20 Desember) untuk film petualangan penuh komedi ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement