Ahad 19 Nov 2017 04:55 WIB

Kesibukan dan Gawai Ayah Buat Anak Jadi 'Yatim'

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Winda Destiana Putri
Ayah asyik bermain gawai. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Ayah asyik bermain gawai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Konsorsium Gerakan Ayah Hebat Indonesia Sudibyo Alimoeso mengatakan, gadget (gawai) yang terus digunakan para ayah dan kesibukannya meski saat di rumah membuat anak-anak menjadi 'yatim'. Sudibyo menjelaskan, anak-anak ini merasa tidak punya ayah karena ayahnya sibuk terus.

"Sampai di rumah ternyata masih bermain gawai. Anak-anak ini jadi 'yatim' sebelum waktunya," katanya di konferensi pers seminar Gerakan Ayah Hebat Indonesia 2017, di Jakarta, Sabtu (18/11).

Sama halnya ketika menemani sang anak atau bersama dengan istrinya, kepala keluarga ini terus main gawai. Padahal, kata dia, fokus kehadiran adalah bentuk kasih sayang.

Untuk itu, kata dia, perlu diberikan peraturan mengenai penggunaan gawai saat di rumah. Ia menyontohkan saat sedang makan, ayah memberi contoh tidak boleh bermain gawai.

Kemudian saat bermain dengan anak, ia juga jangan mengoperasikan gawai itu. Ia menegaskan ini penting dilakukan karena ayah memiliki peran bisa menstimulus motorik kasar anak. Sementara sang ibunda memiliki kontribusi motorik halus anak.

"Jadi ini seimbang lah, komplit," ujarnya.

Ia menambahkan sebenarnya harus ada prinsip makanan bergizi, bermain, dan kasih sayang (eat, play, and love) dalam keluarga. Meski ini tiga hal sederhana, kata dia, tapi kini tengah hilang dari sosok ayah.Kini, pihaknya terus menyuarakan eat, play, and love. Ia memintakomitmen ayah untuk memberikan waktu bermain, gizi, dan kasih sayang.

"Kalau memberikan kasih sayang, kekerasan salam rumah tangga (KDRT) tidak terjadi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement