Rabu 01 Nov 2017 04:17 WIB

Apa yang Dibutuhkan Anak untuk Tumbuh dengan Bahagia?

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Louy Al-Najar bersama anaknya merasa menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.
Foto: Ibraheem Abu Mustafa/Reuters
Louy Al-Najar bersama anaknya merasa menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebahagiaan memainkan peran mendasar untuk membantu anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Anak yang bahagia adalah anak yang sehat dan anak yang sehat adalah anak yang bahagia.

Berdasarkan survei yang dilakukan Nestle LACTOGROW untuk mengetahui faktor apa saja yang dapat membuat anak, ayah dan ibu merasa bahagia ditemukan bahwa bagi anak, dapat menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga adalah salah satu sumber kebahagiaan, selain bermain dengan teman. Ciri-ciri anak bahagia di mata orang tua adalah aktif, senang bermain, senang bergaul, kondisi fisik sehat.

Kesehatan juga dipandang orang tua sebagai salah satu faktor kunci yang dapat menunjang kebahagiaan anak. Sementara bagi ayah dan ibu, keluarga terutama anak diakui sebagai sumber kebahagiaan yang utama, namun ada faktor lain yang dapat mempengaruhi kebahagiaan mereka, yaitu kebutuhan untuk dapat mengaktualisasikan dirinya, baik melalui seni, hobi, pekerjaan, ataupun minat pribadi (self interest) lainnya.  

"Kami melibatkan tim psikolog dan beberapa orang tua di Jakarta untuk mencari tahu hal-hal yang dapat membuat anak, ayah dan ibu merasa bahagia. Informasi yang kami dapat dari survei pendahuluan ini diharapkan dapat menginspirasi para ibu dan ayah untuk terus mencari cara yang dapat senantiasa meningkatkan kebahagiaan keluarga, ujar Brand Manager Nestle LACTOGROW Gusti Kattani Maulani dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, belum lama ini.

Psikolog Elizabeth Santosa, M.Psi., Psi., ACC memaparkan kaitan antara anak yang bahagia, kecerdasan sosial dan emosional yang dimiliki serta dampak ketika mereka dewasa. Anak-anak yang bahagia memiliki kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial serta kemampuan sosial dan kemampuan pengambilan keputusan yang lebih baik. Semua sifat ini dapat mempengaruhi berbagai aspek di masa depan serta keberhasilan pendidikan, kesuksesan karier, dan capaian penting lainnya (kepatuhan terhadap hukum yang berlaku).

Kebahagiaan anak antara lain dipengaruhi oleh interaksi sosial positif yang melibatkan anggota keluarga. Karenanya, penting bagi orang tua untuk menghabiskan waktu bersama dengan anak. "Dengan menghabiskan waktu bersama, orang tua juga akan semakin mengenal anak dan diri sendiri secara lebih baik," ujar Elizabeth.

Dengan mengetahui apa yang membuat dirinya bahagia, lanjutnya, ayah dan ibu bisa menjadi orang tua yang bahagia. Sehingga bisa menularkan kebahagiaanya kepada pasangan dan anak, yang pada akhirnya mendukung anak untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih optimal dan menjadi anak yang bahagia.

Tidak hanya kegiatan berkualitas yang dilakukan bersama orang tua, saluran pencernaan juga ikut berperan penting dalam mendukung kebahagiaan untuk tumbuh kembang anak yang optimal. Ahli gizi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc mengatakan terdapat empat pilar kesehatan yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan bahagia, yaitu nutrisi lengkap dari makanan dan minuman setiap hari, menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan aktivitas fisik secara rutin.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa aktivitas otot dapat merangsang emosi dan kognitif anak serta merangsang selera makan.Selain itu yang memengaruhi kebahagiaan anak adalah tidur yang berkualitas sesuai usia. Anak membutuhkan waktu waktu tidur yang lebih lama dari orang dewasa yaitu sekitar 10 sampai 12 jam.Mengatasi stress, baik di dalam ataupun diluar rumah. Perasaan tertekan (stress) dapat mengakibatkan gangguan pada pencernaan, hal ini karena terdapat komunikasi dua arah antara otak dan perut (Gut-Brain Axis).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement