Selasa 24 Oct 2017 15:30 WIB

Belanja Ikan-Ikan Gemuk di Pantai Kelapa Lima Kupang

Rep: Christiyaningsih/ Red: Andri Saubani
Suasana pasar ikan di Pantai Kelapa Lima, Kupang, NTT.
Foto: REPUBLIKA/Christiyaningsih
Suasana pasar ikan di Pantai Kelapa Lima, Kupang, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kupang adalah kota yang terletak di tepi pesisir. Lokasinya yang tepat berada di bibir pantai membuat wilayah ini kaya akan hasil laut. Pantai Kelapa Lima, yang membentang di sepanjang Jalan Timor Raya, merupakan salah satu lokasi yang tepat untuk berburu ikan-ikan segar.

Primus baru saja selesai menata ikan-ikan saat Republika menyambanginya di tepi Pantai Kelapa Lima. Primus adalah satu dari sekian banyak pedagang di pasar ikan segar Kelapa Lima. Di hadapannya, berjajar ikan-ikan yang baru saja diambil dari laut.

"Ada kakap merah dan kakap putih, kerapu, dan ikan kue atau yang di Kupang biasa dikenal sebagai ikan gergahe," tuturnya saat ditemui baru-baru ini.

Di Kelapa Lima, ikan-ikan yang dijual sungguh gemuk, ukurannya nyaris sebesar paha orang dewasa. Para penjual menawarkan ikan dengan hitungan per ekor. "Tidak dijual per kilogram. Semua dijual per ekor," ungkap pria yang sudah lima tahun berdagang ikan ini.

Ikan kakap putih tergolong yang paling murah dan dijual seharga Rp 40 sampai Rp 50 ribu per ekor. Sedangkan yang paling mahal adalah kerapu dan kakap merah yang bisa mencapai Rp 90 ribu per ekor.

Pasar ikan segar ini buka dari pukul 16.00 hingga pukul 22.00. Para pedagang mengambil ikan-ikan tersebut langsung dari nelayan yang menambatkan perahunya di pantai. Jika sedang ramai, Primus mengaku bisa mengantongi uang Rp 1 juta rupiah dalam sehari. Namun bila sedang sepi ia paling banyak hanya mampu membawa pulang Rp 500 ribu sehari.

"Ada musim sepi ikan yaitu ketika sudah masuk musim barat di bulan Desember," terangnya. Selain menyediakan ikan segar, beberapa pedagang juga menjual ikan bakar. Maka tak heran jika lokasi ini jadi destinasi para pecinta seafood. Bila malam tiba, kendaraan berjajar di pinggir jalan karena banyak masyarakat ingin menyantap nikmatnya ikan laut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement