REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kartu kredit mungkin membantu keuangan bagi sebagian orang. Namun bila tidak cerdas menggunakannya, seseorang bisa terjebak dalam utang. "Permasalahan kartu kredit rata-rata datang ketika membayar cicilan," ujar Djamin Nainggolan, Head of Consumer Lending and E-Channel Danamon dalam acara Diskusi Pegang Kendali Keuangan Pribadi dan Kartu Kredit Secara Bijak dan Aman bersama Bank Danamon di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Djamin menjelaskan, ketika seseorang sudah menggesek kartu kredit maka tagihan akan dibayarkan 55 hari kemudian. Pengguna kartu kredit 50 persen di antaranya menyukai pembayaran penuh, dan 50 persen sisanya memang membayar dengan cicilan. Saat ini transaksi kartu kredit banyak digunakan saat belanja daring melalui perniagaan elektronik. Meski demikian, kartu kredit bukanlah alat pembayaran yang berbahaya. Kartu kredit bukan dana cadangan melainkan alat pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang tunai.

Agar tidak terjebak dalam jeratan utang kartu kredit, berikut cara cerdas pakai kartu kredit ala Bank Danamon yang harus diperhatikan. Berikut caranya:

1. Bila sudah memilki kartu kredit maka buatlah kombinasi pin yang mudah dihafal. Hindari menggunakan pin dengan memakai tanggal lahir.

2. Bertransaksi dengan cerdas, yakni memastikan jumlah yang tertera pada struk sesuai pada harga barang dan jasa.

3. Ingat, menggesek kartu kredit berarti memulai utang. Maka, berani katakan tidak untuk tawaran produk yang tidak diperlukan. Peganglah kendali penuh atas kartu kredit.

4. Apabila limit kartu kredit masih di bawah 70 persen maka sebaiknya dijaga untuk tetap demikian. Jangan pernah menggunakan limit kartu kredit di atas 70 persen.

5. Stigma yang benar adalah 'kartu kredit bukan dana cadangan'. Pola pikir tersebut harus terus ditanam. Kartu kredit hanyalah bentuk alat pembayaran yang memudahkan transaksi tanpa uang tunai.

6. Jangan pernah malu untuk berkonsultasi. Apabila memiliki masalah kartu krrdit atau keuangan sebaiknya konsultasi dengan pihak bank atau perencana keuangan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika