Rabu 04 Oct 2017 09:46 WIB

Manfaat Mendidik Anak Secara Bilingual

Rep: Novita Intan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Anak yang punya kemampuan dua bahasa atau bilingual (ilustrasi)
Foto: Independent
Anak yang punya kemampuan dua bahasa atau bilingual (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mendidik anak dalam dua bahasa atau bilingual dapat membangun kemampuan otaknya yang terus berkembang hingga dewasa. Terutama bagi mereka yang sudah diajarkan di lingkungan keluarga atau sekolah sejak dini.

Seperti dilansir The Indian Express, berdasarkan penelitian, anak-anak yang menguasai lebih dari satu bahasa didapati bisa lebih baik dan cepat mempelajari bahasa asing lainnya pada saat dewasa, daripada teman sebayanya yang hanya mempelajari satu bahasa (monolingual). Anak bilingual didapati dapat lebih cepat memproses bahasa baru karena faktor pemolaan otak yang berhubungan dengan kemampuan berbahasa.  

"Bilinguals belajar bahasa baru lebih cepat daripada monolinguals," kata pemimpin penulis Sarah Gray, asisten profesor di Fordham University di New York City.

Penelitian dipublikasikan dalam jurnal Bilingualism: Language and Cognition. Dalam studinya, tim melibatkan sejumlah partisipan mahasiswa yang dibesarkan di AS dengan orang tua berbahasa Mandarin, atau belajar bahasa Inggris dan Mandarin sejak usia dini. Mereka dibandingkan dengan mahasiswa yang sejak kecil hanya bisa berbahasa Inggris. Para peneliti memilih penguasaan bahasa Mandarin-Inggris karena kedua bahasa ini berbeda jauh secara struktural.

Kedua kelompok kemudian diminta untuk belajar untuk berbicara dan memahami bahasa buatan Brocanto yang diambil dari bahasa Romans. Bahasa Romans merupakan salah satu cabang dari keluarga bahasa Indo-Eropa yang tumbuh dan berkembang dari bahasa Latin.

Para peneliti pun menemukan perbedaan besar dari partisipan bilingual dan monolingual. Pada akhir hari pertama pelatihan, otak bilingual menunjukkan pola gelombang otak tertentu, yang disebut P600 yang biasa ditemukan saat penutur asli memproses bahasa mereka. Sebaliknya, monolinguals hanya mulai menunjukkan efek P600 jauh kemudian saat belajar pada hari terakhir pelatihan.

"Ada banyak perdebatan tentang nilai pendidikan bahasa dwibahasa dini. Sekarang, kami memiliki data berbasis otak baru yang mengarah pada manfaat belajar bahasa yang berbeda untuk orang-orang yang tumbuh dewasa, "tambah Profesor di Universitas Georgetown AS, Michael T. Ullman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement