REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kursi bayi menjadi perangkat penting bagi orang tua yang biasa menyupir sambil membawa buah hati kecil mereka. Baby seat menjadi alat pengaman bayi selama berada di dalam kendaraan.
"Memang baby seat itu barang yang dibeli tanpa harapan karena beruntung nggak ada insiden, tapi kalau pas ada kejadian itu baru memberikan manfaat yang besar," kata Inisiator Safe Kids Indonesia, Wahyu Minarto.
Sayangnya, dia menjelaskan, Indonesia belum menerapkan regulasi terkait keberadaan kursi bayi dalam kendaraan. Padahal, dia mengatakan, bahaya tetap mengancam buah hati meski berada di dalam mobil.
Dia mengungkapkan, Amerika Serikat misalnya yang sudah memberlakukan undang-undang keberadaan pengait kursi bayi di jok mobil. Pengait bermanfaat untuk memudahkan pemasangan kursi bayi pada jok mobil untuk memberikan pengamanan maksimal.
"Baru kendaraan kelas middle ke atas yang biasanya sudah ada, lain dengan produsen Eropa yang biasanya sudah pasang," katanya.
Secara spesifik, Wahyu menyoroti tidak adanya regulasi yang mengatur keberadaan isofix atau pengait dan penggunaan kursi bayi tersebut. Dia mengungkapkan, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan belum menyoroti hal tersebut.
"Undang-undang itu nggak mengatur harus diapain anak kita kalau dalam mobil, apakah diikat, dikasih seatbelt atau didiamkan saja," katanya.
Dia mengungkapkan, 60 persen warga Amerika yang sudah memiliki regulasi saja masih belum seluruhnya megetahui cara memasang baby seat yang benar. Sementara Indonesia, dia melanjutkan, baru 50 persen pengguna saja yang memiliki baby seat dalam kendaraan mereka.
"Kami baru survei sebatas itu, belum sampai cara pakai yang benar atau tidak," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
