Jumat 11 Aug 2017 09:33 WIB

Tiga Rasa Dodol Betawi Bang Rizal

Rep: Novita Intan/ Red: Indira Rezkisari
Proses pembuatan dodol betawi.
Foto: Republika/Novita Intan
Proses pembuatan dodol betawi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukan cuma orang Garut yang punya dodol. Orang Betawi pun punya makanan tradisional serupa yang pupuler disebut Dodol Betawi.

Dodol Betawi merupakan salah satu makanan khas Betawi yang banyak dikenal masyarakat. Banyak sekali penggemar dari makanan khas Betawi yang manis nan legit ini.

Dodol Betawi memiliki warna hitam kecokelatan dengan variasi rasa yang lebih sedikit dari pada dodol dari daerah lain. Rasa dodol betawi hanya terdiri dari ketan putih, ketan hitam dan durian.

Salah satu nama yang cukup terkenal ialah Dodol Betawi Bang Rizal. Dodol yang disebut-sebut telah berdiri dari tahun 1879 ini telah diwariskan turun-temurun hingga tiga generasi.

Menurut Ridwan, seorang pekerja Dodol Betawi Bang Rizal saat acara Kampoeng Legenda, di Mal Ciputra, Jakarta Barat, dodol Betawi Bang Rizal terkenal dengan bahan dasar yang menggunakan ketan putih asli dengan campuran gula aren dan juga durian.  "Sekarang kami juga ada inovasi pakai ketan hitam, kalau ketan hitam ini baru-baru ini saja. Baru lima tahun belakangan saja," ungkap Ridwan kepada Republika.co.id.

Proses pembuatannya yakni santan kelapa masuk ke dalam kenceng untuk digodok. Lantas gula merah cair dimasukkan berikut dengan tepung ketan. Warna dodol, kata Ridwan, sesuai dengan jenis ketannya.

Warna dodol nantinya bergantung pada penggunaan ketan putih atau ketan hitam. Dodol dengan ketan hitam berwarna gelap sementara dodol ketan putih berwarna kecokelatan.

Ridwan menjelaskan, para penikmat Dodol Betawi tak perlu khawatir jika dodol tersebut bulukan alias berjamur. Dodol Betawi buatannya yang bisa tahan dua pekan hingga sebulan tetap bisa dinikmati meski sudah bulukan.

"Kalau dulu pakai kayu, sekarang sudah pakai gas. Tapi sebetulnya tidak mengubah rasa karena bahan dasarnya tetap. Kalau pakai kayu itu bisa diaduk sampai seharian, tapi kalau gas maksimal tiga jam," ungkap Ridwan.

Ia berdalih jaminannya itu bukan isapan jempol belaka. Menurut dia, Dodol Betawi yang menggunakan bahan baku dan bumbu tanpa bahan pengawet dan zat kimia tak akan berbahaya bagi kesehatan.

Dodol ini dijual dalam bentuk potongan kecil dan ukuran kiloan. Harga satu kilonya berkisar Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.

Selain dodol, beragam makanan lain yang juga ditawarkan di antaranya wajik, ada geplak, kembang goyang, dan makanan ringan khas Betawi lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement