REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Renang adalah salah satu keahlian yang baik dimiliki oleh anak. Selain baik untuk kesehatan, kemampuan berenang juga dibutuhkan dalam kondisi-kondisi tertentu. Untuk itu, mengajarkan anak berenang baik dilakukan sejak dini.
Namun, seringkali cara dan metode berenang yang diajarkan keliru sehingga membuat anak menjadi trauma dan tidak ingin berenang lagi. Lebih parah, kekeliruan tersebut bisa menyebabkan kecelakaan saat berenang dan membahayakan nyawa anak.
Dikutip dari Parenting, berikut lima cara yang dianjurkan oleh direktur eksekutif Asosiasi Sekolah Renang Amerika Serikat (USSSA) Sue Mackie agar anak bisa berenang dengan aman.
Mulai dengan mengajarkan anak persiapan berenang
Orangtua harus menanamkan kepada anak untuk menghindari faktor keteledoran. Orangtua bisa memulainya dengan mengajarkan anak bagaimana langkah demi langkah mempersiapkan diri sebelum masuk kolam renang seperti menggunakan popok khusus, mengenakan pakaian renang dan memakai tabir surya.
Jangan biarkan anak menentukan sendiri kapan dia harus masuk ke kolam renang
Buatlah isyarat verbal sebagai tanda dari orangtua bahwa anak bisa masuk ke kolam. Dengan cara ini anak akan belajar bahwa jika dia ingin berenang, dia harus meminta izin orangtua terlebih dulu.
Jangan gunakan alat pengapung saat mengajarkan anak berenang
Alat pengapung hanya akan membuat anak menjadi bergantung dan tidak percaya diri. Daripada menggunakan alat apung, lebih baik ajarkan anak bagaimana mencari lokasi yang aman saat berenang dan cara menhelamatkan diri.
Ajarkan anak berenang tanpa kacamata renang
Ajari anak untuk berenang dengan mata terbuka di bawah air sehingga jika anak jatuh ke dalam air dia bisa mencari lokasi yang aman saat berada di bawah air.
Jauhkan rasa takut orangtua dari anak
Saat mengajarkan anak berenang, jangan biarkan kepanikan dan rasa takut orangtua mengalir pada anak agar anak percaya diri dan nyaman di dalam air.