REPUBLIKA.CO.ID, Tidur di kamar dan kasur yang sama dengan anak menjadi kebiasaan yang sering dilakukan oleh para orangtua. Jika tidak dilatih sejak dini, maka anak akan sulit untuk tidur mandiri di kemudian hari.
American Academy of Pediatric (AAP), menganjurkan anak usia enam bulan harus tidur di ruangan yamg sama dengan orangtuanya meski tidak dalam satu ranjang. Namun, menurut penelitian yang diterbitkan melalui jurnal Pediatrics kebiasaan ini akan membuat anak tidak bisa tidur nyenyak jika pada suatu saat mereka harus tidur di kamar yang terpisah dari orangtua.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr. Ian Paul tersebut menyebutkan bahwa anak yang sudah tidur di ruangannya sendiri sejak usia di bawah 4 bulan, pada usia 9 bulan dia akan tidur lebih lama sekitar 40 menit dibandingkan anak usia 9 bulan yang tidur di kamar yang sama dengan orangtuanya. Anak yang tidur sendiri setelah usianya di atas empat bulan hanya akan tidur selama 26 menit saja.
Bahkan pada usia 2,5 tahun, anak yang tidur bersama orangtuanya hingga mendekati satu tahun akan memiliki waktu tidur yang berkurang ketika ia tidur di kamarnya sendiri.
Kendati demikian, panduan AAP terkait aturan tidur anak memiliki beberapa alasan untuk dilakukan. Menempatkan anak di ruang yang sama dengan orangtua pada saat bayi dapat memudahkan pemberian ASI di malan hari. Selain itu, anak juga lebih terpantau dan menurunkan risiko sindorm kematian bayi secara tiba-tiba (SIDS) yang tidak jelas apa penyebabnya.
Meski pengaturan tidur APP penting untuk menurunkan risiko SIDS, Paul juga mengemukakan pentingnya mempertimbangkan dampak buruk kebiasaan tidur bersama orangtua terhadap anak. Untuk itu, bagi orangtua yang ingin melatih anak untuk tidur mandiri perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan ahli pediatrik.
Ahli pediatrik harus mengingatkan orangtua untuk mengatur tata letak bantal, guling, selimut dan benda lainnya dengan baik agar anak tidak terganggu untuk bernafas. Kebiasaan tidur sendiri bisa dimulai sejak anak usia 6 bulan.