Rabu 10 May 2017 09:04 WIB

Ketidakbahagiaan Dewasa Berakar dari Masa Kanaknya

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indira Rezkisari
Ketidakbahagiaan dewasa bisa berkaitan dengan masa kecilnya.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ketidakbahagiaan dewasa bisa berkaitan dengan masa kecilnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalani hidup dengan rasa penuh kebahagiaan adalah keinginan setiap orang. Namun, seringkali orang merasa tidak bahagia tanpa mengetahui apa penyebabnya.

Jika Anda pernah merasa demikian, mungkin Anda perlu memutar kembali kenangan-kenangan yang ada di masa lalu. Menurut psikolog keluarga dari Selaras Pesona Indonesia, Veronica Kristiyani, ketidakbahagiaan yang dirasakan saat ini berkaitan erat dengan perilaku yang diterima pada saat masih kanak-kanak.

Perlu disadari selalu ada kanak-kanak yang terdapat di dalam tubuh dewasa. Kanak-kanak ini membawa perasaan yang terekam di alam bawah sadar yang diterima di masa lalu. Jika di masa kanak-kanak dulu seseorang pernah terluka maka perasaan itulah yang dirasakan saat dewasa.

"Agar bahagia, permasalahan masa lalu itu harus diselesaikan terlebih dahulu," ujar Veronica dalam acara seminar One Day Parenting 2017 di gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Menurut Veronica, cara untuk mendapatkan kebahagiaan adalah dengan mulai memeriksa akar ketidakbahagiaan saat masa kanak-kanak. Identifikasilah perasaan yang pernah dirasakan di masa lalu seperti perasaan tersakiti, trauma, ketakutan ataupun perasaan terabaikan.

Setelah teridentifikasi, maka akui, terima dan bertanggungjawablah dengan perasaan tersebut. Kanak-kanak di dalam tubuh dewasa juga memerlukan rasa cinta dan penerimaan. Lalu, sadarilah bahwa kapasitas yang kita miliki saat ini jauh lebih baik dari saat kecil dulu. Dengan menerima perasaan di masa lalu, Anda akan lebih mudah mencintai diri dan merasakan kebahagiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement