REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Thailand sepertinya sudah mulai fokus pada wisata halal demi meningkatkan jumlah wisatawan Muslim dunia. Hal ini terbukti dengan beberapa hal yang telah dilakukan negeri tersebut, seperti pemisahan kolam renang dan menghindari makanan mengandung babi.
Dilansir The Malay Mail Online, Hotel Bintang Lima Al Meroz merupakan salah satu tempat yang telah menyediakan pelayanan halal. Selain penginapan, hotel ini juga menyediakan sejumlah tempat pertemuan. Salah satu di antaranya, yakni aula pernikahan yang dalam beberapa bulan telah disewa banyak pasangan Muslim.
Seperti diketahui, Thailand dikenal sebagai destinasi wisata bernuansa hedonisme. Tempat ini dikenal di mana dengan mudah menemukan lokasi penuh lampu, minuman bir berharga murah dan pantai indahnya. Namun semenjak adanya ledakan jumlah wisatawan Muslim, Thailand berusaha menyesuaikan konsep pariwisatanya.
General Manager Hotel Al Meroz, Sanya Saenboon mengatakan, saat ini terdapat 1,5 miliar Muslim di seluruh di dunia. “Itu pasar yang sangat bagus untuk kita,” ujar dia.
Dari fakta tersebut, pihaknya pun mulai menyesuaikan konsep pelayanannya. Dimulai dari tidak adanya penjualan alkohol sampai pengaturan tempat olahraga dan kolam renang. Pihak hotel memisahkan pelayanan tempat ini, baik untuk pria dan perempuan. Hal ini termasuk masalah pencucian seprai agar terhindar dari alkohol maupun bahan-bahan mengandung lemak hewan.
Menurut Sanya, upaya ini dilakukan demi kenyamanan para pengunjung. Dengan demikian, wisatawan tak perlu menanyakan lagi apakah makanan yang disediakan pihaknya halal atau tidak.
Meski terdapat masalah politik, Thailand nyatanya mampu meningkatkan jumlah wisatawan. Perubahannya cukup drastis jika dilihat dari data pengunjung pada 2006. Perubahan jumlah wisatawan meningkat dari 13,8 juta hingga menjadi 32,5 juta pada tahun lalu.
Thailand juga berada di posisi kedua negara non-Muslim yang menjadi tujuan destinasi halal setelah Singapura. Thailand telah benar-benar mengakui konsumen Muslim sebagai pasar yang menguntungkan.