Kamis 23 Mar 2017 06:35 WIB

Ini Dia Delapan Kuliner Khas Solo

Rep: Dessy Susilawati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Nasi liwet
Foto: hastagkotasolo.com
Serabi Notosuman

Cabuk Rambak

Kuliner cabuk rambak terdiri dari cabuk dan rambak. Cabuk merupakan kuah yang terbuat dari wijen sangrai dan parutan kelapa yang ditumbuk bersama bumbu lainnya, seperti bawang putih, kencur, kemiri, merica, gula, garam, dan daun jeruk. Sedangkan rambak adalah kerupuk kulit. Bisa kulit sapi atau kerbau. Namun, kini kerupuk rambak telah diganti dengan karak atau kerupuk nasi.

Cabuk rambak saat ini terdiri dari irisan ketupat gendar yang disiram kuah cabuk, dan ditambah dengan kerupuk rambak (kini diganti dengan kerupuk kerak). Kuliner khas kota Solo ini biasa disajikan di atas pincuk daun pisang. Kuliner cabuk rambak bisa ditemui di Pasar Gede dan sekitar Stadion Manahan, Solo. Para penjual biasanya menjual cabuk rambak pada pagi hari. Seporsi cabuk rambak diberi harga Rp 3.500 karena porsinya yang tidak terlalu banyak.

 

Serabi Notosuman

Serabi Notosuman merupakan kuliner khas kota Solo yang berupa kudapan. Didirikan oleh Hoo Gek Hok pada tahun 1923, terletak di daerah Notosuman atau di Jalan Mr Muhammad Yamin No 28, Serengan, Kota Solo. Serabi Notosuman menggunakan tepung beras, santan, gula, garam, dan daun pandan sebagai pewangi.

Serabi ini bisa langsung dimakan atau dibawa oleh-oleh. Pembeli bisa juga melihat proses pembuatan menggunakan alat yang sederhana. Adonan serabi dimasukkan ke dalam wajan kecil, kemudian ditutup menggunakan penutup yang terbuat dari tanah liat. Tersedia dua varian rasa Serabi Notosuman, yaitu rasa coklat dan polos. Harga Serabi ini Rp 2000 per buah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement