Selasa 14 Mar 2017 09:44 WIB
in Memorian H Riswan Soneta

Antara Riswan dan Rhoma Irama: Hanya Umur yang Hentikan Soneta!

Sang Raja Dangdut Rhoma Irama.
Foto:
Grup dangdut Soneta

Beda dengan Rhoma Irama, sosok Riswan memang yang lahir di Depok 8 Mei 1947, jarang terpublikasi. Namun, untunglah di dalam situs Wikipedia.org ada sepenggal wawancara dari Riswan mengenai kiprahnya di dunia musik, khususnya di Soneta, yang bisa terlacak. Beberapa penggal wawancara ini mengonfirmasi berbagai pernyataan sang Raja Dangdut mengenai obsesi dan keingian para awak Soneta ketika dahulu mendirikan grup tersebut.

Beginilah cuplikan wawancara H Riswan: ...Tidak ada group musik yang didirikan dengan ikrar dan sumpah selain Soneta. Saat itu kita berikrar untuk bersama-sama membentuk satu group dengan dua tujuan utama, pertama untuk mengangkat harkat musik dangdut dan yang kedua untuk melawan pengaruh2 barat yang negatif terhadap musik, khususnya musik dangdut itu sendiri. Saat itu semua musik identik dengan kesesatan. Mabuk dan perzinahan itu menjadi kebiasaan para musisi. Berangkat dari kesadaran untuk memperbaiki diri inilah Sonetadi ikrarkan. Sebelum bersama Soneta saya tergabung dalam OM Rajawali dan OM Bhayangkara bersama dengan Haji Nasir dan Almarhum Haji Ayub. Kami rutin bermain di Jakarta Fair, Taman Ria Monas ataupun Planet Senen.

Tidak pernah terbayangkan Soneta akan menjadi seperti ini. Awal pembentukannya pun banyak mendapat cibiran, apalagi misi kita yang saat itu untuk mengangkat harkat musik dangdut untuk sejajar dengan musik-musik lain di Negeri ini. Apalah artinya SONETA saat itu dibanding dengan group dangdut yang sudah punya nama semacam OM Purnama? Banyak yang pesimis, namun kita tetap istiqomah memperjuangkan musik Soneta ini. Dan alhamdulillah, semua keraguan terbayar. SONETA masih tetap eksis hingga hari ini. Soneta satu-satunya Group musik tertua di Indonesia yang masih eksis mengisi panggung pertunjukan terbuka dan merilis album kaset secara berkala. Group-group musik baik itu Pop, Rock maupun Dangdut yang seangkatan dengan kami sudah tidak terdengar lagi, sekalipun tampil mereka hanya sebatas reuni dan tidak melakukan show dan merilis album baru.

Kalau cerita tentang pengalaman bersama Soneta tidak ada habisnya. Salah satu yang paling menimbulkan kesan adalah pertunjukan Soneta di pedalaman Kalimantan. Saat itu Soneta tampil bersama Camelia Malik. Camelia Malik sempat bertanya kepada Haji Oma," Ji, siapa yang mau nonton maen di tengah hutan kaya gini..?. Haji Oma hanya tersenyum.

Sulit membayangkan bahwa orang akan hadir hanya untuk menyaksikan pertunjukan musik di tempat yang sangat jauh dari keramaian. Tetapi ternyata pada saat pertunjukan berlangsung ribuan orang datang berbondong-bondong, baik menggunakan truk maupun kendaraan pribadi dan roda dua lainnya menyaksikan pertunjukan Soneta. Bahkan penduduk asli yang telinganya panjang-panjang itupun turut menyaksikan penampilan Soneta.

Hal ini sudah sering terjadi setiap penampilan Soneta. Menurut saya hanya umurlah yang bisa menghentikan Soneta. Selama napas saya ini masih berhembus, badan masih kuat berdiri, Soneta akan tetap ada. Bila saat ini saya sering terlihat tidak tampil bersama Soneta itu karena faktor kesehatan saya yang sudah mulai menurun. Maklum usia sudah di atas 60. Namun yang pasti semangat untuk Soneta tetap terjaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement