Selasa 14 Mar 2017 09:32 WIB

Pola Pemberian Makan Ternyata Pengaruhi Perkembangan Anak

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak makan
Foto: pixabay
Anak makan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian makan atau feeding style yang baik akan mempengaruhi psikologis anak. Jika cara memberi makan buah dan sayur baik maka anak akan menyukai buah dan sayur. Begitu juga sebaliknya.

Ketika pemberian makan benar maka ada lima hal yang dipengaruhi. Demikian ungkap psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani atau lebih akrab disapa Nina.

Lima hal tersebut adalah fisik, kognitif, bahasa, emosi dan sosial. Untuk fisik, pemberian makan yang baik akan mengurangi risiko obesitas dan simulasi sensori.

Nina mengatakan ketika anak makan berbagai indera yang dimilikinya ikut terstimulasi. Anak akan mengenal warna dari indera penglihatan. Anak mencium makanan sensitif karena indera penciuman. Ketika memegang buah dan sayur maka indera peraba ikut terstimulasi. Selain itu indera perasa yaitu lidah akan bisa mengenal rasa.

"Dan ada anak-anak tertentu sensitif rasa. Asin sedikit enggak mau. Bau beda sedikit enggak mau makan. Ketika kita tetap konsisten berikan buah dan sayur sekaligus jadi stimulasi anak. Jadi dia lebih fleksibel," ujarnya belum lama ini.

Untuk domain kognitif, pemberian makan yang baik bisa memperluas wawasan. Misalnya saat memberikan makan orangtua bisa berbicara mengenai asal makanan. Misalnya pindang ikan dari Palembang. Atau orangtua bisa jelaskan berbagai macam sayur. Dengan begitu wawasan anak akan berkembang.

Selain itu pemberian makan yang benar akan melatih anak belajar fokus. Ketika anak makan sambil menonton televisi atau sambil main, maka fokus anak akan terpecah antara makan dan menonton tv. Bayangkan kalau televisi dimatikan, handphone dimatikan, betul-betul fokus pada makanan saja, mau tidak mau belajar fokus perhatikan kembali ke makanan. Belajar konsentrasi.

"Memang fokusnya tidak terus-terusan di makanan. Tiba-tiba memikirkan apa. Bisa kembali berpikir makanan. Lakukan feeding style yang baik, makan ya makan saja. Tidak sambil main, sambil jalan-jalan,  sambil nonton," sarannya.

Selain itu, perkembangan bahasa anak juga ikut berkembang. Anak belajar bicara sambil ngunyah akan menstimulasi otot-otot oromotor. Ketika pemberian makan baik maka anak akan lebih mudah belajar bicara memperluas kosa kata.

Misalnya, orangtua bisa bercerita sambil menyuapi. Contohnya sayur kacang panjang, kok jadi pendek di piring makan. Lalu bercerita karena sayurnya dipotong jadi pendek. Atau belajar soal penataan makanan serta cara memasak makanan seperti memanggang, menumis, menggoreng dan lainnya.

Lewat makan perkembangan emosi anak juga akan berkembang. Yaitu anak belajar tekun dan mengatur emosi. "Makan kelamaan bosan maksimal 30 menit. Atur emosi. Mau main harus makan. Mau nonton harus makan."

Cara memberikan makan yang baik juga mempengaruhi sosial anak. Anak belajar etiket makan dan sebagai sarana belajar aneka keterampilan sosial.

Baca juga: Ingin Anak Makan Salad? Coba Rekomendasi Ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement