Senin 13 Mar 2017 13:12 WIB

Bali Intensifkan Promosi Pariwisata ke Arab Saudi

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Winda Destiana Putri
wisata bali
Foto: google
wisata bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pemerintah Provinsi Bali berencana menindaklanjuti kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Pulau Dewata. Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjokorda Agus Pemayun mengatakan, kunjungan Raja Arab Saudi membawa angin segar bagi sektor pariwisata Bali.

"Pemerintah menangkap sinyal positif sebagai peluang mengoptimalkan promosi pariwisata ke Arab Saudi," katanya, Senin (13/3). Kultur pariwisata Bali, kata Pemayun selama ini kesulitan menarik wisatawan dari negara-negara Timur Tengah.

Kedatangan Raja Salman mengubah persepsi itu sehingga Bali bisa menyeriusi pasar ini. "Secara logika, jika rajanya saja datang, rakyatnya juga akan datang berkunjung," katanya.

Pemayun menilai, keluarga Kerajaan Arab Saudi menikmati pelesiran mereka di Bali. Raja Salman dan rombongan bahkan memutuskan memperpanjang liburan mereka dari yang awalnya hingga 9 Maret menjadi 12 Maret 2017.

Kedatangan Raja Salman, kata Pemayun, menjadi promosi gratis untuk mendongkrak citra pariwisata Bali di mata dunia, khususnya negara-negara Timur Tengah. Arab Saudi menjadi pasar potensial karena daya belinya cukup tinggi, mencapai 1.800 dolar AS.

Daya beli wisatawan Arab Saudi ini bahkan lebih tinggi dari rata-rata daya beli wisatawan negara lain, 1.200 dolar AS. Periode tinggal wisatawan Arab Saudi juga lama, mencapai 10,8 hari. Mereka biasanya berlibur saat musim haji dan musim panas.

Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Indonesia (Asita) Bali I Ketut Ardana mengatakan, Bali akan menjaring pasar wisatawan Arab Saudi, salah satunya melalui ajang "Bali & Beyond Travel Fair (BBTF)" yang digelar setiap tahunnya di Indonesia. BBTF tahun ini akan digelar 7-17 Juni 2017 di Bali.

"BBTF berusaha untuk bisa menghadirkan operator perjalanan dari Timur Tengah lebih banyak untuk mempromosikan destinasi Bali dan sekitarnya," ujarnya terpisah.

Kunjungan wisatawan Arab Saudi ke Pulau Dewata mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. Angkanya rata-rata meningkat 38,37 persen, dari 2.860 orang pada 2012 menjadi 10.243 orang pada 2016.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement