Rabu 01 Mar 2017 16:02 WIB

Pelopor Konsep Hotel Moslem Friendly di Pulau Penuh Pesta

Rep: M Nursyamsyi/ Red: Indira Rezkisari
Suasana hotel ramah Muslim, Villa Bella, di Gili Trawangan, Lombok, NTB.
Foto:
Petugas membersihkan salah satu kamar di Villa Bella, Gili Trawangan.

Vila Bella menawarkan vila-vila dengan kolam renang pribadi atau yang tanpa kolam renang. Ukuran vila dan kamar cukup luas bagi tamu yang datang bersama keluarga atau kerabat. Fasilitas lain meliputi teras, balkon, dan ruang makan. Masing-masing vila juga dilengkapi dengan TV layar datar, minibar, lemari es, kamar mandi pribadi dengan shower serta pengering rambut. Asyiknya, untuk sarapan bisa disajikan di kamar atau di pantai sesuai permintaan tamu.

Lokasi Vila Bella ini juga terbilang strategis lantaran hanya berjarak 300 meter dari lokasi Konservasi Penyu Gili Trawangan, 900 meter dari Pasar Seni Gili Trawangan, dan hanya 500 meter dari Masjid Baiturahman.

Vila yang mengusung konsep bangunan tradisional modern ini memiliki 12 unit ruangan yang terdiri atas private pool vila dengan satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan satu kolam renang malam; family private pool dengan dua kamar tidur, tiga kamar mandi, dan satu kolam renang; dan deluxe sea view tanpa kolam renang. Tarif yang ditawarkan berkisar Rp 1,2 juta hingga Rp 3,5 juta per malam.

Demi kenyamanan para tamu, Vila Bella juga melakukan pembersihan ruangan sebanyak dua kali dalam sehari yakni pagi dan sore hari.

Andy menambahkan, Vila Bella juga menyediakan layanan antar jemput bagi wisatawan, baik melalui Lombok International Airport di Lombok Tengah, Pelabuhan Lembar di Lombok Barat, Pelabuhan Bangsal di Lombok Utara, bahkan dari sekali pun, karena Vila Bella memiliki jaringan di Bali yang siap mengantarkan tamu ke Gili Trawangan.

"Dari bandara (LIA) kita jemput pakai mobil, sampai (pelabuhan) Bangsal lanjut pakai speedboat," ujar dia.

Dia menuturkan konsep ini terbilang sukses. Rata-rata tingkat hunian kamar Vila Bella mencapai 80 persen. Meski tak menyediakan bir dan anggur serta makanan non-halal, daftar tamu yang menginap cenderung beragam, mulai dari Australia, Perancis, Jerman Norwegia, Cina, Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara Timur Tengah.

"Paling banyak Malaysia yang Muslim, ada juga yang bercadar dari timur tengah," ujar dia.

Andy melanjutkan, banyak para tamu yang datang berdasarkan rekomendasi teman dan keluarganya yang terlebih dahulu menginap di sini. Tak ayal, beberapa bulan sebelum akhir tahun, 12 unit vila di sini sudah habis dipesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement