Senin 27 Feb 2017 08:14 WIB

Belajar Bahasa Asing Bukan Penyebab Anak Terlambat Bicara

Rep: Desy Susilawati/ Red: Indira Rezkisari
Anak belajar
Foto: Flickr
Anak belajar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua di Indonesia saat ini masih banyak yang ragu mengenalkan bahasa asing pada anak sejak dini. Mereka takut anaknya mengalami kebingungan bahasa yang berujung pada masalah lainnya di kemudian hari seperti keterlambatan bicara hingga masalah bersosialisasi.

Hal ini namun dibantah oleh psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli. Menurut perempuan yang akrab disapa Vera ini  hal itu adalah mitos.

Yang perlu dipahami ketika anak dipaparkan lebih dari satu bahasa, maka akan terjadi peleburan dari bahasa-bahasa tersebut (code mixing). Sesuatu yang sebenarnya wajar terjadi pada anak-anak yang belajar multilingual. Peleburan bahasa merupakan bagian dari proses untuk kelak mampu menguasai bahasa-bahasa yang diperkenalkan dengan baik. Seiring usia kondisi ini akan hilang dengan sendirinya.

"Berdasarkan penelitian perkembangan berbahasa, bayi yang dipaparkan lebih dua bahasa tidak akan mengalami keterlambatan wicara. Setiap  manusia sejak bayi telah memiliki program di dalam otak yang disebut Language Acquisition Device (LAD). Hal inilah yang memungkinkan bayi dapat melakukan analisa dan memahami aturan dasar dari bahasa yang mereka dengar hingga akhirnya mereka bisa berbahasa dengan baik. Bayi memiliki kapasitas bawaan menguasai bahasa", papar Vera dalam acara talkshow bertajuk "Multilingual sejak Dini, Kenapa Tidak?" di EF Center, Fx Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurutnya manusia selama ini terlalu merendahkan kemampuan anak. Padahal kemampuan bahasa pada anak bayi bahkan sejak anak lahir. Bayi memiliki kapasitas bawaan menguasai bahasa.

Penelitian dibeberapa daerah di dunia eropa, tangisan bayi ketika dilakukan pemeriksaan ternyata berbeda iramanya. Dan hasil penelitian ini membuktikan teori Naom Chomsky.

Bayi-bayi sudah mampu mrnganlisis aturan berbahasa meskipun belum bisa bicara. Tahap verbal dimulai dari tangisan. Tangisan anak dengan anak tetangga sama karena pola bahasa yang sama. Bayi ternyata memiliki LAD. "Ternyata bilingual tidak membuat terlambat bicara. Bukan itu yang menyebabkan."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement