Kamis 17 Nov 2016 08:36 WIB

Lempah Kuning, Sensasi Menu Ikan dari Pulau Bangka

Baramundi Lempah Kuning
Foto: Andi Nur Aminah/Republika
Baramundi Lempah Kuning

REPUBLIKA.CO.ID, Berbagai jenis ikan hidup di alam Indonesia. Ada yang hidup di air laut, air tawar maupun di air payau. Kekayaan jenis ikan yang beragam dan melimpah itu sangat memungkinkan lahirnya aneka masakan dari ikan. Tak heran, jika negeri ini memiliki banyak variasi kuliner ikan dari berbagai daerah.

Uniknya, biasanya jenis masakan ikan tersebut, jika diamati memiliki bahan-bahan yang sebetulnya hampir sama. Mungkin hanya ada satu atau dua bahan yang membedakan dan itulah yang menjadikan ciri khas sebuah masakan dari daerah tertentu. Beberapa bahan dan jenis ikan dari daerah yang berbeda, kemudian melahirkan nama-nama kuliner yang berbeda.

Chef Stefu Santoso, saat mendemonstrasikan pembuatan salah satu menu ikan dari Pulau Bangka mengakui hal itu. Dia menyontohkan, masakan Lempah Kuning misalnya, sekilas jika melihatnya akan mengingatkan dengan beberapa jenis masakan ikan dari daerah lain. "Lempah Kuning kalau di Bangka, sekilas orang dari Sulawesi akan menyebutnya Pallu Mara, atau di Jawa menyebutnya Pindang Ikan. Ini memang jenis sup ikan berkuah, memang sejenis tapi ada bumbu tertentu yang membedakan rasa, warna dan biasanya jenis ikannya yang berbeda," kata Stefu di sela acara cooking class di Modena Experience Center, Jakarta belum lama ini.

Untuk masakan ikan dari Bangka ini, Stefu memilih fillet ikan Baramundi atau umumnya dikenal dengan nama ikan kakap putih. Ikan ini sangat mudah ditemukan di perairan Pulau Bangka. Baramundi Lempah Kuning menurut Stefu salah satu menu paling popular di Bangka.

Masakan ikan Lempah Kuning, sangat cocok untuk ikan laut. Jika tak ada ikan baramundi, bisa menggantinya dengan kakap merah, tenggiri, salmon atau ikan patin. "Soal ikan, tergantung selera. Tapi paling cocok memang ikan laut," ujarnya.

Baramundi Lempah Kuning, memiliki bumbu yang lumayan banyak. Terdiri atas bawang merah, bumbu putih (bawang merah, bawang putih dan kemiri yang dihaluskan), bumbu merah halus (cabe merah yang direbus kemudian dihaluskan), tomat hijau, lengkuas, daun jeruk, nanas segar, daun bawang, cabe merah besar, terasi, kunyit segar, asam jawa, jaeh, sereh, daun salam, bawang putih dan gula putih dan air.

Semua bumbu kecuali yang sudah dihaluskan, diiris-iris kasar, kemudian ditumis. Chef Stefu memberikan tips agar aroma kunyit tidak menjadi langu saat memasak ikan. Caranya cukup dengan menumis kunyit selama beberapa saat sampai aroma kunyit segarnya berubah menjadi lebih wangi. Setelah itu, barulah bumbu-bumbu lainnya dimasukkan keculai asam jawa.

Untuk membuat masakan ini cukup mudah. Setelah semua bumbu ditumis kemudian tambahkan air dan biarkan sampai mendidih. Setelah mendidih barulah ikan segar dimasukkan. Stefu mengatakan untuk jenis ikan seperti baramundi, memasaknya tidak perlu terlalu lama. Cukup beberapa menit, setelah matikan api kompor dan biarkan dalam kondisi panci tertutup.

Dengan cara tersebut, daging ikan akan menjadi empuk, tidak hancur dan tekstur daging ikannya masih terasa kenyal sehingga lebih segar. Kuah ikan terasa dominan asam manis gurih, dan sedikit pedas. Sangat menggugah selera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement