REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Junk food biasanya disukai anak-anak. Rasanya gurih dan enak. Tampilannya juga menarik. Tapi, para ahli mengatakan sebaiknya orang tua mengajak anak mengurangi makanan junk food, karena gizinya tidak lengkap dalam makanan tersebut.
Menurut Chef Stefu Santoso dari Association of Cullinary Professionals Indonesia (ACPI), orang tua zaman dulu selalu ingin masak makanan sehat. Bahkan saking sehatnya orang tua sampai lupa rasanya.
"Orang tua selalu tanamkan makan sehat. Pada akhirnya dia lupa. Makanan enggak ada rasanya. Anak makan enggak ada rasanya," ujarnya.
Sedangkan junk food enak rasanya. Sementara anak di rumah makan makanan yang tidak ada rasanya. Itulah mengapa anak menggemari makan junk food. Kalau diperbaiki rasa masakan orang tua, makanannya enak, anak akan makan dirumah.
"Ini bisa menghindarkan anak jajan di luar. Karena dia merasa di luar tidak seenak makanan mama," ujarnya.
Stefu mengatakan ada sejumlah cara untuk menyiasati makanan junk food. Caranya, setelah itu makanlah buah potong. "Jadi junk food bukan berarti dilarang, karena kita manusia butuh penyegaran. Masak tiap hari makan nasi ikan teri sayur asem," ujarnya.
Selain melupakan rasa, teknik memasak biasanya juga salah. Misalnya mau goreng ayam tepung, minyak yang digunakan hanya sedikit. "Padahal seharusnya ayamnya sampai terendam agar bagian dalamnya matang dan lembut. Kalau minyak sedikit ayam gorengnya luar kering dalam kering," ujarnya. Jadi prinsipnya masak makanan yang enak di rumah, junk food pun akan terhindar.