REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua seringkali membohongi anak dalam hal makanan. Misalnya memberi anak nugget ayam tapi di dalamnya diselipkan sayuran. Tujuan orang tua sebenarnya baik, mereka ingin anaknya makan sayuran. Namun trik ini ternyata tidak bisa membuat anak menyukai kangkung atau brokoli itu sendiri.
"Jika anak-anak tidak diberi kesempatan untuk benar-benar mengalami sayuran, bagaimana tampilannya, rasanya, teksturnya, maka mereka tidak mendapatkan kesempatan untuk 'melatih selera mereka'," jelas dokter anak di Carlsbad, California, dan juru bicara American Academy of Paediatrics, Dr. Natalie Muth, seperti dilansir dari laman Channel News Asia.
"Tujuan dalam meningkatkan makan sehat adalah untuk membantu mereka belajar menyukai dan lebih menyukai makanan sehat."
Untuk melakukan itu perlu terlebih dahulu mengetahui tampak dan rasa makanan sehat. "Banyak orang tua memberi makan anak-anak mereka apa yang perusahaan makanan katakan kepada mereka adalah makanan anak-anak, dan tidak menyadari pilihan makanan itu mungkin berdampak pada kesehatan anak-anak mereka," kata Dr. Nimali Fernando, seorang dokter anak di Virginia dan pendiri nirlaba Proyek Dokter Yum.
Selain obesitas, efeknya mungkin termasuk masalah pencernaan, tantangan perilaku dan masalah kesehatan lainnya yang dikaitkan dengan kebiasaan makan yang buruk.
Masa kanak-kanak dan usia balita adalah saat anak-anak paling terbuka untuk mempelajari citarasa baru. Jadikan tahap perkembangan ini sebagai jendela kritis untuk memperkenalkan berbagai citarasa. Termasuk atau mungkin terutama rasa yang bersahaja atau pahit terkait dengan sayuran yang diasumsikan oleh banyak orang tua.
Anak-anak sering secara alami tertarik pada apa yang familiar dan enggan atau takut mencoba hal-hal baru, dan itu termasuk makanan. Tapi jika anak-anak berulang kali diberi makanan itu, bahkan hanya untuk melihat dan merasakannya, makanan tersebut menjadi lebih akrab. Kemungkinan anak untuk mencoba jadi lebih besar.
"Itu mulai membuatnya sehingga makanan ini bukan hal baru lagi," kata Stephanie Anzman-Frasca, seorang spesialis kedokteran anak dan perilaku di University at Buffalo. "Jika mereka mengalami lebih banyak sayuran 'sembunyi-sembunyi' ini, mereka melewatkan paparan yang membantu mereka mengatasi keengganan yang sangat normal ini untuk mencoba sesuatu yang baru."